PADANG, BL- Bencana banjir bandang yang melanda 4 Kecamatan di Kota Padang, Sumatra Barat pada Selasa 24 Juli 2012 sore, diduga akibat aksi illegal logging.
“Penyebab bencana ini kuat diduga adanya aktifitas penebangan liar (illegal logging), terutama di pebukitan sekitar lokasi kejadian,” kata Fauzi Bahar, Walikota Padang, yang turun ke lokasi kejadian di Kecamatan Pauh, Kota Padang, Rabu dini hari (25/7).
Bantuan sementara, Pemko Padang tengah menyiapkan bahan makanan untuk korban.“Khususnya, jaminan makan sahur bagi korban yang mayoritas merupakan Muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa,” katanya.
Menyoal korban jiwa, Fauzi Bahar menegaskan, hingga Rabu dini hari belum ada laporan resmi dari pihak keluarga korban.“Hingga kini, setelah dichek-ulang ke lokasi, tidak ada laporan resmi terkait adanya korban jiwa, meski pun dikabarkan terdahulu ada indikasi di Kecamatan Pauh, dan Kecamatan Nanggalo,” kata Fauzi.
Sementara terkait kerugian materil, belum bisa dipastikan, karena masih dalam pendataan serta perhitungan tim pemko Padang yang turun ke lapangan.
Dedi Henidal, Kepala BPBD Padang menambahkan, saat ini ratusan warga di lokasi mengunggsi ke daerah aman, terutama daerah aman yang jauh dari tempat bencana. “Ini dikarenakan mereka (warga) masih cemas kejadian sama akan terulang kembali,” katanya.
Dari catatan pihak BPBD Kota Padang, warga yang mengungsi tersebut a.l warga Banda Gadang Kecamatan Nanggalo sebanyak 138 KK, Kalumbuak Kecamatan Kuranji 50 KK, Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo 62 KK, dan warga Surau Gadang Kecamatan Nangggalo 22 KK. “Sedangkan warga Kecamatan Pauh, dan Lubuk Begalung masih dalam pendataan,” katanya.
Bencana banjir bandang menerjang Kota Padang Sumbar terjadi pada Selasa 24 Juli 2012 malam, dipicu terjangan badai, dan hujan deras sejak sore.
Puncaknya, sekitar pukul 18.30 WIB, air mulai meluap di hulu sungai Lubuk Kilangan Kecamatan Lubuk Kilangan dan Hulu Sungai Batang Kuranji Kecamatan Kuranji.
Empat kecamatan terkena terjangan air bah (banjir bandang) a.l Kecamatan Pauh, Nanggalo, Kuranji, dan Lubuk Kilangan.
Imbas terparah dari bencana ini adalah Kawasan Tabiang Banda Gadang Kecamatan Nanggalo, dan Batu Busuak Limau Manih Kecamatan Pauh, di mana puluhan rumah terendam setinggi 2 meter.
Data awal pihak BPBD Sumbar, diperkirakan korban hilang akibat hanyut berjumlah 8 orang, tapi dari pengecekan ulang, tidak ada laporan resmi yang masuk ke pemko Padang. Selain itu, 1 unit rumah ikut hanyut di lokasi ujung tanah Lubuk Begalung. Hingga dini hari ini, Pemko Padang masih di lokasi, guna membantu evakuasi korban.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim, mengintruksikan kepada warga di lokasi supaya tetap meningkatkan kewaspadaan.“Kita minta warga supaya tetap waspada, karena hujaan masih belum reda,” katanya. (Bisnis/k41/sut)