Presiden SBY dan sekjen PBB Ban Ki-moon saat berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu. Foto : dok fb SBY. |
Selain itu SBY juga dijadwalkan menghadiri Open Government Partnership High Level Event (OGP-HLE). Indonesia saat ini adalah ketua bersama OGP dengan Meksiko, beserta dua organisasi masyarakat madani, yakni Twaweze dan Revenue Watch Institute. Menurut laman resmi presidenri.go.id, Presiden SBY juga diundang untuk menyampaikan pidato di hadapan Taruna Akademi Militer AS di Westpoint, serta dalam forum Global Green Growth Institute.
Laman Kantor Penerangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIC) di Jakarta, unic-jakarta.org dan indonesiacop19.com menjelaskan, ide KTT Iklim digagas oleh Sekjen PBB Ban Ki-moon sebagai rangkaian acara Sidang Umum PBB pada 23 September di New York, Amerika Serikat. Konferensi tersebut bertujuan untuk mendorong terciptanya kesepakatan perubahan iklim pasca 2015.
Sekjen PBB menginginkan memobilisasi komitmen politik pada tingkat kepala negara dan pemerintahan, melihat lambatnya kemajuan konferensi perubahan iklim UNFCCC yang setiap tahun diselenggarakan.
Padahal perubahan iklim sedang terjadi sekarang ini dan memiliki konsekuensi sangat nyata bagi kehidupan masyarakat. Hal tersebut mengganggu ekonomi nasional, membebani dengan sangat merugikan kita saat ini, dan bahkan lebih besar lagi di waktu yang akan datang.
KTT Iklim 2014 ini diharapkan dapat memberikan solusi , dimana negara-negara diharapkan untuk mengumumkan aksi kongkrit dan berani terhadap upaya yang akan mereka lakukan, untuk mencegah agar suhu bumi tidak meningkat lebih dari 2 derajat celcius.
Sekjen PBB menghimbau para pemimpin dunia, mulai dari pemerintah, penyandang dana, kelompok bisnis, dan masyarakat sipil untuk diundang ke KTT tersebut, memberikan pernyataan yang berani dan aksi yang tegas untuk mengurangi emisi, memperkuat ketahanan iklim, dan memobilisasi kemauan politik untuk kesepakatan global yang bermakna bagi perbaikan iklim dunia pada 2015 (UNFCCC).
KTT Iklim ini diselenggarakan setahun sebelum kesepakatan iklim global melalui UNFCCC akan terbentuk pada tahun 2015. Dengan mengkatalisasi tindakan sebelum konferensi PBB Perubahan Iklim yang akan diselenggarakan pada 2015 di Paris, Sekjen PBB bermaksud membangun landasan yang kokoh, agar terbentuknya hasil negosiasi yang sukses yang dapat menjamin kemajuan bagi upaya pengurangan emisi dan memperkuat strategi adaptasi. (Wan).