Biawak pohon berbintik emas ( Varanus boehmei ) , yang juga dikenal sebagai biawak pohon berbintik emas , adalah spesies biawak dalam famili Varanidae . Spesies ini endemik di Pulau Waigeo di Indonesia. Foto : Wikipedia.
RAJA AMPAT, BERITALINGKUNGAN.COM– Di bawah rindang kanopi hutan Pulau Waigeo, seekor biawak merangkak perlahan menyusuri batang pohon. Sisiknya berkilau seperti matahari pagi yang menembus celah daun—seperti taburan emas di kulit hijau. Itulah Biawak Pohon Totol Emas (Varanus boehmei), satwa endemik Raja Ampat yang baru saja kembali ke rumahnya setelah nyaris dijual keluar tanah Papua.
Senin pagi yang tenang itu menjadi momen bersejarah bagi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat Daya, yang melalui Seksi Konservasi Wilayah I Waisai melakukan pelepasliaran 9 ekor biawak pohon di kawasan hutan Kelompok Tani Hutan (KTH) Warkesi, Raja Ampat.
Didampingi oleh mitra konservasi dari Fauna Flora Indonesia (FFI) Tanah Papua, pelepasliaran ini bukan hanya upaya pelestarian—tapi juga bentuk perlawanan terhadap kejahatan perdagangan satwa liar.
“Satwa ini kami kembalikan ke habitat aslinya setelah berhasil diamankan oleh petugas BBKSDA di Pelabuhan Sorong, dimana rencananya akan dibawa keluar tanah Papua,” jelas Sandi Sianturi, Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama BBKSDA Papua Barat Daya kepada Beritalingkungan.com (07/07/2025).
Sang Penjaga Kanopi dari Waigeo
Pelepasliaran biawak totol di hutan Pulau Waigeo. Foto : Omulalinda/Beritalingkungan.com.
Biawak Totol Emas atau Waigeo Monitor adalah spesies biawak pohon unik yang hanya ditemukan di Pulau Waigeo, Raja Ampat. Satwa ini tergolong dalam status Data Deficient (DD) pada daftar merah IUCN, yang berarti informasi tentang populasi dan ancamannya masih sangat minim. Namun, hal ini bukan pertanda aman—justru menandakan bahwa kelangsungan hidup mereka sangat rentan terhadap ancaman seperti hilangnya habitat dan perdagangan ilegal.
Biawak ini juga telah masuk dalam Appendix II CITES, artinya setiap bentuk perdagangan internasionalnya harus dikontrol secara ketat agar tak menjerumuskan spesies ini ke ambang kepunahan.
Diselamatkan dari Jalur Perdagangan Gelap
Kesembilan ekor biawak ini sebelumnya berhasil diamankan oleh petugas BBKSDA di Pelabuhan Kota Sorong. Menurut keterangan di lapangan, satwa ini diselundupkan dengan dibawa oleh porter kapal, dan kini rekaman CCTV tengah dianalisis untuk melacak identitas pelaku penyelundupan yang sesungguhnya.
Kisah penyelamatan ini menjadi pengingat bahwa satwa endemik Indonesia terus diburu oleh pasar gelap internasional. Dari lorong pelabuhan hingga rak toko eksotis, hewan-hewan ini nyaris tak punya tempat berlindung—kecuali manusia berdiri sebagai penjaganya.
Konservasi Berbasis Masyarakat
Proses pelepasliaran tidak hanya melibatkan institusi konservasi formal, tetapi juga kelompok masyarakat lokal seperti KTH Warkesi, yang menjaga kawasan hutan tempat pelepasliaran dilakukan.
Kolaborasi semacam ini menunjukkan bahwa konservasi sejati hanya bisa dicapai jika alam dijaga bersama, oleh negara, ilmuwan, dan masyarakat adat yang hidup bersamanya.
Di tanah-tanah purba seperti Raja Ampat, setiap makhluk endemik menyimpan cerita tentang evolusi, keunikan, dan keseimbangan ekosistem yang rapuh. Melepaskan satu biawak kembali ke hutan, bukan sekadar tindakan kecil—tapi bentuk perlawanan terhadap kepunahan yang terus mengintai dari balik perahu dan pasar (Omulalinda)