Ilustrasi kekeringan. Foto : Liputan6.com |
MERAUKE, BL- Kemarau berkepanjangan yang melanda Kabupaten Merauke, Papua menyebabkan 6000 hektar sawah yang ditanami padi gagal panen.
Ini dikarenakan berkurangnya pasokan air yang melanda empat distrik yakni Distrik Semangga, Tanah Miring, Kurik dan Aminah yang menjadi sentral sawah padi Merauke.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikuktura Kabupaten Merauke, Bambang Dwiatmoko. Dikatakan, kemarau menyebabkan pasokan air berkurang, apalagi jaringan irigasi yang dibangun pemerintah juga ikut mengering.
“Musim tanam kedua tahun ini, kami menargetkan 17 ribu lahan sawah padi Merauke panen seluruhnya, tetapi karena kemarau panjang ini menyebabkan 75 persen padi yang ditargetkan tak akan panen,” katanya saat ditemui Papuakita.com (Sindikasi Beritalingkungan.com) di Merauke saat meninjau persawahan, Minggu (6/9/2015).
Lanjut Bambang, untuk panen kedua tahun ini, pihaknya masih berharap 8000 hektar sawah bisa tetap dipanen.
“Kami pasti kecewa. Program untuk mendukung swasembada pangan nasional yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo belum dapat terwujud. Target panen tahun tak tercapai, karena masalah air, bukan masalah yang lain,” pungkas Bambang. (Abdel/papuakita.com)
google_ad_client = “ca-pub-6463152978813595”;
google_ad_host = “pub-1556223355139109”;
/* Islami Ads */
google_ad_slot = “1300886453”;
google_ad_width = 620;
google_ad_height = 100;
//
google_ad_host = “pub-1556223355139109”;
/* Islami Ads */
google_ad_slot = “1300886453”;
google_ad_width = 620;
google_ad_height = 100;
//
–>