Paus Pilot. Foto Wikipedia.org. |
SABU RAIJUA, BL- Dari 44 ekor paus pilot yang terdampar di pantai Desa Deme, Kecamatan Liae, Kabupaten Raijua Nusa Tenggara Timur, 40 diantaranya dilaporkan mati.
Diduga perubahan geomagnetik bumi menjadi penyebab kuat kacaunya navigasi dan arah migrasi mamalia ini hingga justru berenang kembali pesisr pantai yang dangkal.
Diduga perubahan geomagnetik bumi menjadi penyebab kuat kacaunya navigasi dan arah migrasi mamalia ini
Menurut laporan Metrotv,paus-paus itu ditemukan warga sedang sekarat. Diperkirakan paus sudah terdampar sejak Selasa (2/10) dini hari. Awalnya, warga hanya menemukan tiga ekor yang sudah mati. Warga setempat berusaha mengembalikan ketiga ikan paus itu ke laut lepas.
Namun warga kaget, karena setelah dikembalikan ke lautan, paus pilot itu dibawa ombak kembali ke pantai. Bahkan jumlah bertambah menjadi 44 ekor.
Dari 44 ekor itu, hanya empat ekor paus ditemukan masih hidup dan telah dikembalikan ke laut.
Sementara 40 ekor paus yang mati, 11 diantaranya dipotong warga untuk dikomsumsi. Sedangkan lainnya dikuburkan setelah didokumentasikan.
Perairan laut sawu memang menjadi jalur migrasi ikan besar, seperti paus dari beberapa jenis, termasuk paus pilot yang hendak ke Samudera Pasifik (Metrotv).