Ilustrasi areal persawahan kebanjiran. Foto : RRI. |
MADURA, BL- Hujan deras yang hampir setiap hari turun di Madura menyebabkan banjir. Pada Jumat (15/3) pukul 13.30 Wib banjir terjadi di Desa Panggung, Kecamatan Pragaaan, Kabupaten Sumenep, Madura, Provinsi Jawa Timur akibat melupanya sungai.
Dua siswi Ponpes Panggung bernama Nurul Kholila (16 thn) dan Maryami (14 thn) tenggelam terseret arus sungai dan meninggal dunia. Korban berasal dari Desa Banbaru, Kecamatan Giligenting Kabupaten Sumenep.
Di daerah lain pada Jumat (15/3) pukul 13.00 Wib hingga Sabtu (16/3) pukul 14.30 Wib banjir juga menggenangi Dusun Bugem, Desa Sendir, Kec Lenteng, Kab Sumenep. Banjir menyebabkan 50 ha sawah tanaman padi terendam. Saat hujan deras juga diikuti petir. Satu orang meninggal tersambar petir.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam keterangan tertulisnya kepada Beritalingkungan.com mengatakan, pihak BNPB BPBD Sumenep bersama unsur lainnya telah melakukan penanganan darurat banjir. Pemkab Sumenep telah mengeluarkan Rp 950 juta untuk penanganan banjir.
Banjir juga terjadi di Kabupaten Bangkalan pada Sabtu (16/3) dini hari hingga siang hari. Banjir kiriman terjadi di Ds.Blega, Kec Blega, Kab. Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Banjir menggenangi 1.153 rumah, 3 unit mesjid, kantor polsek, sekolahan, 10 hektar sawah, 5 hektar tambak, dan jalan povinsi sepanjang 1 km. Tinggi banjir bervariasi hingga 1 meter. Tidak ada korban jiwa. Ini merupakan banjir yang keempat kali selama musim penghujan ini.
Saat ini banjir telah surut. BPBD Bangkalan bersama TNI, Polri, SKPD lain dan masyarakat melakukan penanganan darurat, seperti evakuasi, distribusi bantuan logistic, pembersihan lumpur. Pendataan dan perhitungan kerugian masih dilakukan. (Jekson Simanjuntak/Marwan Azis).