Ilustrasi pemberian penghargaan IGRA. Foto : igraaward.com. |
JAKARTA, BL-Bila Kementerian Lingkungan Hidup punya Adipura, Kantor Berita Radio (KBR) 68 H bekerjasama Majalah SWA juga memiliki penghargaan keren bernama Indonesia Green Region Award (IGRA) untuk pemerintah daerah yang dinilai berkomitmen dalam pelestarian lingkungan.
Untuk ketiga kalinya, KBR68H dan Majalah SWA memberikan penghargaan IGRA 2012. Ajang kali ini merupakan penghargaan bagi pemerintah kabupaten kota yang dinilai memiliki kepedulian pada keberlanjutan lingkungan hidup di daerah secara masif.
“Tidak ada maksud selain memberikan sikap apreasiatif. Kita memberikan apreasiasi sehingga virus baik pemerintah tingkat kabupaten kota bisa menular, dalam merawat lingkungan dalam bentuk alokasi anggaran dan kebijakan,”kata Tosta Santoso Direktur Utama KBR68H.
“Selama IGRA award masih dibutuhkan oleh pemerintah daerah maka ke depan akan terus diselenggarakan,”tambahnya. IGRA Award adalah penghargaan yang diberikan kepada daerah yang dianggap mempunyai komitmen, perhatian serta program nyata terkait isu lingkungan hidup.
Penghargaan ini digagas majalah SWA dan KBR 68H bertujuan mendorong kepedulian pemerintah daerah terhadap keberlangsungan lingkungan hidup secara terencana dan masif. Pemberian penghargaan tersebut diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemerintah daerah untuk dapat memasukkan isu lingkungan kedalam setiap kebijakan dan program di daerahnya.
Dari 10 kabupaten dan 9 kota yang menjadi finalis terpilih 5 kota dan 5 kabupaten yang berhak memperoleh IGRA 2012. Untuk kategori kota peraih besar yaitu Kota Probolinggo, Surabaya, Surakarta, Tarakan, dan Yogyakarta. Sementara peraih tertinggi untuk kabupaten yaitu Kabupaten Banyumas, Karanganyar, Lamongan, Malang dan Purbalingga. Kota-kota tersebut dinilai memiliki komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan.
Dan setelah melalui proses seleksi dari tim juri IGRA, Kota Surabaya dan Kabupaten Karanganyar ditetapkan menjadi juara pertama dari 10 kabupaten/kota yang mendapat Indonesia Green Region Award (IGRA) 2012.
Surabaya terpilih sebagai juara pertama kategori kotamadya karena walikotanya dinilai mampu mengelola sampah dengan baik meskipun sebagai salah satu kota besar di Indonesia. Sementara juara pertama untuk kategori kabupaten adalah Karanganyar. Kabupaten yang dipimpin Rina Iriani ini, dinilai mempunyai komitmen yang besar bagi lingkungan yaitu menanam pohon sebanyak-banyaknya dan tidak menebang pohon.
Pemberian penghargaan tersebut berlangsung di Balai Kartini Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah bupati dan walikota finalis IGRA 2012, Kemal E. Gani Pemimpin Redaksi Majalah SWA, Tosca Santoso, Direktur Utama KBR 68H, perwakilan KLH, jurnalis dan sejumlah perwakilan perusahaan yang ikut mensponsori acara tersebut.
Heru Waluyo, Asisten Deputi Kajian Wilayah dan Sektor Kementerian Lingkungan Hidup, yang juga menjadi salah satu tim juri menjelaskan IGRA 2012 dilakukan melalui sejumlah tahapan dan melibatkan berbagai pihak.
Di tahap awal, meminta rekomendasi dari pemerintah pemerintah provinsi untuk mencalon kabupaten yang dinilai berkomitmen dalam pembangunan berkelanjutan, namun panitia juga memberikan ruang bagi kabupaten untuk berpartisipasi mendaftarkan diri sebagai peserta calon penerima IGRA.
Selanjutnya panitia mengumpulkan data terkait kebijakan daerah dalam hal lingkungan, bagaimana keterlibatan dan manfaat yang dirasakan masyarakat serta kerjasama yang dijalin dengan LSM atau lembaga lain dalam mendorong terlaksananya program-program lingkungan.
Dari data ini, enam orang panelis yang berasal dari kalangan pemerintah, pemerhati lingkungan, media dan swasta, dengan menggunakan teknik Delphi, menilai dan membuat ranking terhadap masing-masing pemerintah kabupaten kota. Dalam tahap ini terpilihlah 10 kabupaten dan 9 kota menjadi finalis.
Di babak final, para finalis diberi kesempatan untuk memaparkan presentasi tentang kebijakan yang terkait lingkungan di depan para juri. “Jadi membedakan dengan program Adipura dengan IGRA adalah kalau di Adipura tidak ada pertemuan dengan pihak yang dinilai. Tapi hanya melihat kondisi lapangan. Sedangkan di IGRA ada pertemuan untuk mengetahui semangat dan komitmen pemerintah daerah dalam pengelolaan lingkungan,”jelas Heru.
Adapun sejumlah kriteria yang dinilai dewa juri antara lain : identifikasi masalah dan tantangan dibidang lingkungan hidup, terobosan dan program-program untuk menyelesaikan permasalahan di bidang lingkungan hidup, manajemen pengelolaan lingkungan dan tata kota/wilayah yang berkelanjutan, data-data pendukung dan konfirmasi atas hasil verifikasi lapangan, edukasi dan hasil nyata bagi publik serta kecakapan dalam presentasi dan menjawab pertanyaan Dewan Juri.
Sayangnya Beritalingkungan.com, begitupun jurnalis lain yang hadir dalam acara tersebut, tidak mendapatkan data yang lebih detail dari panitia penyelenggara IGRA mengenai inisiatif unggulan masing-masing daerah dalam pengelolaan lingkungan hidup, selain dua pemenang juara pertama IGRA 2012.
Dalam kesempatan tersebut, Heru hanya sedikit mencontohkan Surabaya sebagai kota yang memiliki pengelolaan sampah yang cukup baik, program penghijauan bahkan kota yang dipimpin Tri Rismaharani ini ini mulai beralih mengembangkan program udara bersih.
“Apa yang dilakukan para bupati dan walikota (peraih IGRA red) ini bisa diikuti sebagai jejak yang baik bagi kabupaten kota lainnya,” tandasnya. (Marwan Azis).