Sebagian gambar hasil karya murid SD se-kota Bogor, memeriahkan peringatan hari ulang tahun ke-10 Burung Indonesia. Foto : Igg Maha Adi/SIEJ. |
BOGOR, BL – Keragaman jenis burung di Indonesia sekitar 16 persen dari seluruh jenis burung di dunia, tetapi 126 terancam punah. Kini, sepucuk surat dan perangkonya, mungkin dapat menyelamatkan mereka.
Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia atau Burung Indonesia, memperingati hari ulang tahun ke-10, dengan meluncurkan seri perangko Burung Terancam Punah Indonesia, di Kebun Raya Bogor pada Minggu (14/7). Empat burung yang hidup di kawasan Wallacea mendapatkan kehormatan untuk diabadikan dalam perangko.
Seri perangko ini adalah yang kedua setelah Pusaka Hutan Sumatera yang diluncurkan tahun 2010 untuk membantu penyelamatan burung-burung langka di pulau itu.
Keempat burung Wallace yang terpilih ini, mewakili berbagai tipe habitat dan kebiasaan burung seperti burung malam, burung siang, burung yang hidup di pegunungan, tepi hutan, atau dataran rendah. Keempat jenis burung itu adalah elang flores (Nisaetus floris), celepuk siau (Otus siaonensis), burung madu sangihe (Aethopyga duyvenbodei) dan mandar gendang (Habroptila wallacii).
Ketua perhimpunan Burung Indonesia Profesor Ani Mardiastuti mengatakan alasan pemilihan perangko untuk membantu konservasi jenis terancam punah, karena daya jangkaunya yang luas kepada berbagai lapisan masyarakat bahkan lintas negara. “Kami masih menanggap perangko adalah media yang efektif untuk menyampaikan pesan,”ungkapnya.
Seri perangko ini dibandrol RP 2500 per lembar dan dicetak sebanyak 50 ribu lembar utnuk tipe minisheet dan 300 ribu lembar fullsheet dan sudah tersedia di berbagai kantor pos seluruh Indonesia sejak diluncurkan.
Dirjen Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam (PHKA) Darori, saat membacakan sambutn Menteri kehutanan menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen kuat untuk memenuhi tiga target konvensi pelestarian keragaman hayati (UN-CBD), yaitu mengurangi kehilangan habitat alami penting, meningkatkan manfaat alam seperti layanan ekosistem, dan restorasi. Menurut Menteri, bermacam-macam jenis burung dapat menjadi indikator yang baik untuk memenuhi target tersebut.
Sepucuk surat yang Anda kirimkan, tentu saja dengan perangkonya, atau kartu ucapan Selamat Idul Fitri yang Anda poskan, mungkin dapat membantu menyelamatkan burung-burung indah namun rentan ini. (IGG Maha Adi/SIEJ)