Salah satu yang menarik dari Kasepuhan Ciptagelar yakni sangat kukuh menganut adat istiadat yang diturunkan nenek moyang mereka. Namun tetap terbuka dengan pemanfaatan teknologi untuk berkomunikasi dengan dunia luar.
Bahkan menurut Yoyok Yoga Asmara, juru bicara adat Kesepuhan Ciptagelar, salah satu hobi Abah Ugi atau atau Ugi Sugriwa Rakasiwi, pimpinan Adat Kesepuhan Ciptagelar yakni mengutak-atik alat-alat eletronika, yang biasa dilakoni pada malam hari.
Dari kebiasanya itulah, Abah Ugi berhasil membangun pemancar Radio yang menjadi media komunikasi adat kepada warga. Demikian halnya dengan masuknya layanan XL di sejumlah perkampungan lereng Taman Nasional Gunung juga tidak terlepas dari keinginan Ketua Adat Kesepuhan Ciptagelar, Abah Ugi yang terus berusaha memutar otak agar warga Ciptagelar dapat berhubungan dunia luar.
Keinginan Abah Ugi disambut hangat oleh PT XL Axiata Tbk yang juga berkomitmen untuk menghadirkan layanan yang terbaik dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, terutama masyarakat di daerah terpencil.
Setelah berjalan hampir setahun, akhirnya pembangunan BTS ((Base Transceiver Station) berhasil direalisasikan dan peresmiannya dilakukan oleh Direktur Network XL, Dian Siswarini dan seorang Pemuka Adat Ciptagelar, Sabtu (17/4). Peresmian itu juga disaksikan oleh ratusan warga setempat, sekalipun harus diguyur hujan, namun tak mengurangi kegemberiaan mereka untuk menyaksikan peresmian BTS XL yang bisa menghubungkan mereka dengan dunia luar.
Mengingat medan yang cukup berat untuk mencapai Ciptagelar dan tidak memungkinkan hanya menggunakan kendaraan biasa, rangkaian kegiatan XL kali ini didukung pula oleh komunitas jurnalis penggemar offroad yang tergabung dalam jurnalis 4 x 4. Kampung Ciptagelar yang sekarang jadi pusat adat kesepuhan terletak di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, berjarak kurang lebih 44 km dari kota Pelabuhan Ratu.
Daerah ini boleh dibilang terisolir. Selain jaraknya sangat jauh dan medan yang ditempuh sangat berat, kondisi jalan tak beraspal, dengan trek yang berupa jalan bebatuan dan juga melintasi rimbunan Gunung Halimun. Perjalanan turing kali ini sungguh sangat menantang, namun menyenangkan, karena peserta bisa menyaksikan keindahan alam Gunung Halimun sambil menikmati segarnya udara hutan tropis.
Sebagian besat warga Ciptagelar bermata pencaharian sebagai petani padi. Sepanjang jalan kita bisa menyaksikan hamparan padi yang baru dipanen dan dijejer rapi di pematang sawah dan di pinggir jalan. Bagi warga kesepuhan padi menjadi simbol kehidupan yang sangat melekat dengan adat istiadat mereka. “Karena yang dikejar adalah padi, tanpa beras kita bisa mati,”kata Kang Yoyok. Inilah yang membuat Gunung Halimun kerap dijadikan sebagai tempat wisata petualangan dan budaya.
Rombongan XL dan jurnalis penggemar offroad sesampai di Kampung Ciptagelar disambut oleh warga setempat dengan pementasan tarian adat Sunda yangn didukung oleh musik tradisional khas Kesepuhan Ciptagelar. Kehadiran puluhan mobil offroad membuat suasana Kampung Ciptagelar mendadak jadi ramai tak seperti hari-hari biasanya.
Bersama komunitas jurnalis 4 x 4 ini, XL juga mendonasikan 1000 bibit pohon Suren dan Manglid untuk ditanam di sekitar BTS. Dian Siswarini dalam sambutannya, mengatakan, suatu kebanggaan tersendiri bagi XL bisa hadir melayani warga Kasepuhan Ciptagelar dan warga desa-desa di lereng Gunung Halimun ini.
“Sungguh ini desa yang eksotis. Kami berharap kehadiran XL di sini, bisa memenuhi kebutuhan warga sekitar atas jaringan telekomunikasi, termasuk internet, untuk berbagai keperluan termasuk konservasi lingkungan dan adat.”tandasnya. Beroperasinya BTS tersebut sekaligus merupakan BTS XL ke-20.000 (2G/3G).
BTS standar dengan ketinggian 40 meter dari permukaan tanah dan dibangun diatas tanah seluas 20 x 20 meter persegi itu, bisa melayani 9 kampung dari 13 kampung yang masuk dalam kesepuhan Ciptagelar. 4 Kampung lainnya belum bisa menerima sinyal XL karena terhalang bukit, “Tapi kalau warga menggunakan antena ekternal pake bambu. Mereka bisa dapat,”kata Deden Pramono, tim network planning XL.
Berbarengan dengan peresmian infrastruktur jaringan tersebut, XL juga menyerahkan donasi pendidikan berupa komputer dan koneksi internet bagi sekolah adat yang dikelola secara swadaya oleh warga Ciptagelar. (Marwan Azis).