peta : http://agustan.wordpress.com/ |
JAKARTA, BL- Badan Geologi, Departemen ESDM, membenarkan adanya peningkatan aktivitas di Gunung Ibu, salah satu gunung api aktif di Indonesia.
Gunung yang berada pada koordinat 1°29’27” LU dan 127°37’50″LS dengan tinggi 1.340 m diatas permukaan laut, membuatnya gampang dikenali. Secara administratif gunung ini terdapat di Kecamatan Ibu Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.
Gunung Ibu adalah gunung stratovolcano yang terletak di barat laut Pulau Halmahera. Puncaknya merupakan kawah vulkanik dengan lebar 1 km dan kedalaman 400 m, Sementara bagian luar memiliki lebar 1.2 km.
Terdapat banyak kerucut parasit yang terletak di timur laut puncak dan terdapat bagian kecil di bagian barat daya gunung. Selain itu ditemukan adanya lelehan lava di bagian barat dataran gunung. Serta tak ketinggalan kawah-kawah kecil akibat letusan gunung sebelumnya di bagian barat dan utara.
Sebelumnya, pada tanggal 3 Maret 2010 pukul 06.00 WIT sempat terekam getaran seismik berupa: 88 kali gempa letusan, 28 kali gempa tektonik jauh, 138 kali gempa hembusan, 3 kali gempa tektonik lokal dan 1 kali gempa vulkanik dangkal.
Secara visual, kondisi gunung pada tanggal 3 Maret 2010 pukul 06.00 WIB umumnya terlihat cerah, disertai tiupan angin dengan kecepatan kecil. Gunung api mulai tertutup kabut dan asap putih kelabu pada ketinggian 100m – 200m.
Berdasarkan analisis hasil pemantauan kegempaan dan visual hingga tanggal 3 Maret 2010 pukul 06.00 WIB, status kegiatan Gunung Ibu masih tetap ”SIAGA”. Pemantauan secara intensif terus dilakukan guna mengevaluasi kegiatan Gunung Ibu dan tetap berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah.
Sehubungan dengan status Gunung Ibu SIAGA (Level III), maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Ibu tetap waspada. Tidak perlu ada pengungsian. Tidak gampang terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Ibu.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Maluku Utara (selaku Ketua SATKORLAK PB) dan Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat (Ketua SATLAK PB) tentang aktivitas Gunung Ibu. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari SATLAK PB dan SATKORLAK PB.
Masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan mendekati Gunung Ibu dalam radius 2 km dari Kawah Gunung Ibu.
Sedangkan jika terjadi hujan abu vulkanik di sekitar Gunung Ibu, masyarakat diharapkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut, karena abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernapasan. Abu vulkanik juga dapat merusak lahan tanaman, namun dalam selang waktu beberapa tahun dapat menyuburkan lahan dan baik bagi pertanian. (Jeksen Simanjuntak)