JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM – Belantara Foundation kembali menggelar acara tahunan bertajuk Pameran Muda Mudi Konservasi 2.0 di Mall Sarinah, Jakarta pada 5-6 Oktober 2024.
Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian program yang bertujuan untuk meningkatkan kesadartahuan masyarakat, khususnya generasi muda, mengenai pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati dan hidup harmonis dengan satwa liar di habitat alaminya.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan Belantara Learning Series Episode 11 pada 11 September 2024, yang membahas Ekowisata Satwa Liar Berkelanjutan. Seminar ini menghadirkan pembicara dari berbagai negara Asia dan berlangsung di Universitas Pakuan, Bogor, serta secara daring melalui Zoom dan YouTube.
Selain itu, Belantara Foundation juga menyelenggarakan berbagai kegiatan menarik, seperti Kampanye Digital melalui komik Instagram bertema Hidup Harmonis Manusia-Satwa Liar di Habitatnya, lomba fotografi Belantara Snapshot, serta program edukasi Belantara Goes to School yang diadakan di SMA Negeri 1 Sukaraja, Kabupaten Bogor pada 23 Oktober 2024.
Rangkaian acara yang dimulai sejak sebulan silam diselenggarakan dalam rangka Global Tiger Day yang diperingati setiap 29 Juli, Hari Konservasi Alam Nasional/HKAN yang diperingati setiap 10 Agustus, serta World Elephant Day yang diperingati setiap 12 Agustus, dan International Orangutan Day yang diperingati setiap 19 Agustus.
Pameran selama 2 hari yang diawali dengan Lomba Cerdas Cermat antar SMA se-Jabodetabek dan diselingi Talk Show ini terselenggara atas kolaborasi dengan IUCN – Indonesia Species Specialist Group (IdSSG), Forum HarimauKita (FHK), Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI), Forum Konservasi Orangutan Indonesia (FORINA), APP Group, Student Care, Eat & Run, Biologeek, serta didukung oleh The Body Shop Indonesia, SiDU, dan Pristine 8.6+. Turut mendukung sebagai media partner yaitu Tempo.co, Trubus, Klik Hijau, Ruangkota.com, Greeners.co dan BeritaLingkungan.com.
Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dr. Dolly Priatna, menyatakan bahwa pameran ini bertujuan untuk mengedukasi generasi muda tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati di Indonesia. “Harmonisasi antara manusia dan satwa liar di habitat alaminya sangat penting demi tercapainya pembangunan berkelanjutan,” ujar Dolly.
Dalam sesi Talk Show, narasumber dari berbagai sektor lingkungan, akademisi, dan tokoh publik turut berbagi pandangan mereka mengenai pelestarian satwa liar di Indonesia. Co-Chair IUCN-IdSSG, Sunarto, Ph.D., menekankan pentingnya berbagi ruang antara manusia dan satwa, mengingat semakin tingginya tekanan terhadap habitat satwa liar.
Acara ini berhasil menjadi wadah kolaborasi lintas sektor yang melibatkan IUCN – Indonesia Species Specialist Group (IdSSG), Forum HarimauKita, Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI), serta berbagai organisasi lingkungan lainnya. Kolaborasi ini menegaskan bahwa keberhasilan konservasi satwa liar memerlukan kerjasama dari seluruh pihak, termasuk generasi muda sebagai agen perubahan (Marwan Aziz)