JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM — Pada Maret 2024, konsentrasi ozon di atmosfer Kutub Utara mencapai rata-rata bulanan tertinggi dalam sejarah, menurut laporan tim ilmuwan NASA dan Universitas Leeds.
Fenomena ini terjadi akibat sistem cuaca skala besar yang mengganggu atmosfer atas sepanjang musim dingin 2023-2024, menyebabkan lebih banyak ozon terperangkap di stratosfer Arktik dibandingkan waktu-waktu sebelumnya.
Fenomena ini dipaparkan dalam jurnal Geophysical Research Letters edisi September 2024. Para ilmuwan menyebutkan bahwa, “Sejak 1970-an, belum pernah terjadi tingkat ozon Arktik setinggi ini, menjadikan rekor Maret 2024 sebagai pertanda positif bagi pemulihan lapisan ozon Arktik di masa depan.”
Antara Desember 2023 hingga Maret 2024, serangkaian gelombang atmosfer planet yang bergerak ke atas memperlambat aliran jet stratosfer yang mengitari Kutub Utara. Akibatnya, udara dari garis lintang sedang menyatu di kutub, membawa ozon ke stratosfer Arktik. Ditambah lagi, tidak banyak pengurangan ozon oleh zat-zat seperti klorin, ujar Paul Newman, ilmuwan utama bidang ilmu bumi di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA seperti dikutip Beritalingkungan.com dari laman NASA (27/09/2024).
Manfaat bagi Kehidupan Bumi
Konsentrasi ozon yang lebih tinggi di stratosfer adalah kabar baik bagi kehidupan di Bumi, karena lapisan ozon ini berfungsi sebagai pelindung alami dari radiasi ultraviolet (UV) yang berbahaya.
March 2020 – March 2024. Foto : NASA.
Dari April hingga Juli 2024, indeks UV di wilayah Arktik menurun 6-7 persen, dan di wilayah garis lintang sedang belahan bumi utara berkurang 2-6 persen. Ini mengurangi risiko kerusakan DNA tumbuhan, katarak, kanker kulit, serta melemahnya sistem kekebalan pada manusia dan hewan.
Rekor tinggi pada Maret 2024 ini sangat kontras dengan kondisi pada Maret 2020, ketika konsentrasi ozon di stratosfer berada pada titik terendah. Kondisi cuaca yang tenang saat itu mencegah ozon dari garis lintang lain memasuki stratosfer Arktik, sementara angin sirkumpolar yang stabil menciptakan kondisi dingin yang menguntungkan untuk reaksi pengurangan ozon.
Pemulihan Ozon yang Berkelanjutan
Konsentrasi ozon yang tinggi pada 2024 diharapkan terus berlanjut, terutama berkat pengurangan bahan-bahan perusak ozon sejak diberlakukannya Protokol Montreal pada 1987. Meski demikian, para ilmuwan memperkirakan tingkat ozon di Kutub Utara belum akan kembali ke kondisi tahun 1980 hingga sekitar tahun 2045.
“Peningkatan ozon ini merupakan hasil dari berkurangnya zat-zat perusak ozon dan meningkatnya gas rumah kaca. Ini bukan sekadar tahun yang tinggi, melainkan sebuah rekor,” ujar Newman. “Saya menyebutnya sebagai pertanda masa depan.”
Rekor tertinggi ozon Arktik ini memberikan harapan bahwa pemulihan lapisan ozon terus terjadi, melindungi kehidupan di Bumi dari dampak berbahaya radiasi UV (Marwan Aziz)