Dani Abdi Marhaen bersama anaknya berpose dengan latar bunga bangkai raksasa ((Amorphophallus Gigas) yang mekar hampir serempak di kebun milik Ali. Foto : dok Dani.
JAMBI, BERITALINGKUNGAN.COM– Di tengah keindahan alam Lembah Masurai, Jambi, tersimpan sebuah keajaiban yang jarang terlihat: bunga bangkai raksasa (Amorphophallus Gigas). Tumbuhan yang menjadi salah satu daya tarik unik ini selalu menyisakan banyak pertanyaan bagi para pengamatnya.
Salah satunya adalah Dani Abdi Marhaen, seorang petani sekaligus aktivis lingkungan yang juga alumnus Universitas Pajajaran (Unpad), yang kini berdomisili di Lembah Masurai, Jambi.
“Sudah lima tahun saya mengenal tumbuhan ini, tapi pertanyaan-pertanyaan dasar mengenai keberadaannya masih belum terjawab,” ujar Dani melalui laman jejaring Facebook personalnya yang terpantau Beritalingkungan.com (26/09/2024).
Ia merujuk pada fenomena mengapa bunga bangkai raksasa hanya muncul di tempat-tempat tertentu dan mekar pada waktu yang spesifik. “Mengapa hanya muncul di tempat-tempat tertentu saja? Mengapa hanya mekar di waktu-waktu tertentu saja? Bagaimana tumbuhan ini menyebarkan keturunannya? Hewan apa yang membantu penyebarannya?” lanjutnya.
Berbagai usaha sudah dilakukan oleh Dani untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Ia telah berdiskusi dengan banyak orang, termasuk para peneliti dan sesama aktivis lingkungan, bahkan mencoba mencari jawaban melalui internet. Namun, hingga kini misteri bunga bangkai raksasa ini tetap belum terpecahkan.
“Mungkin karena unsur misteri ini, setiap kali ia mekar selalu mendatangkan rasa kagum yang sangat besar,” kata Dani dengan antusias. Mekarnya bunga bangkai raksasa memang menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Selain karena ukuran dan bentuknya yang luar biasa, tumbuhan ini juga hanya mekar dalam periode waktu yang sangat singkat.
Menurut Dani, saat ini ada empat bunga bangkai raksasa yang hampir serempak mekar di kebun milik Ali, salah seorang rekannya di Lembah Masurai. “Ini salah satu dari empat bunga bangkai raksasa yang mekar hampir bersamaan,” ujar Dani sambil menunjuk salah satu bunga berukuran besar yang berdiri kokoh di tengah kebun.
Kehadiran bunga bangkai raksasa di Lembah Masurai ini tidak hanya menarik minat para peneliti dan pecinta alam, tetapi juga menjadi magnet bagi wisatawan yang ingin menyaksikan langsung keindahan sekaligus keunikan tumbuhan langka ini.
Dani berharap, fenomena ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, terutama kawasan hutan yang menjadi habitat asli berbagai flora dan fauna langka.
“Meski masih banyak misteri yang belum terpecahkan, satu hal yang pasti: kehadiran bunga bangkai raksasa ini menunjukkan betapa kayanya keanekaragaman hayati yang kita miliki. Kita harus terus berusaha untuk melindunginya,” pungkas Dani.
Lembah Masurai, dengan segala keindahan dan misterinya, kini menjadi saksi bisu upaya manusia untuk lebih memahami alam dan segala keajaiban yang ada di dalamnya. Kehadiran Dani dan para aktivis lingkungan lainnya adalah bukti nyata bahwa dedikasi dan cinta terhadap alam dapat menjadi jembatan untuk terus menggali misteri-misteri yang masih tersembunyi (Marwan Aziz)