Ilustrasi badak jawa.
BANTEN, BERITALINGKUNGAN.COM – Kabar baik datang dari Taman Nasional Ujung Kulon, Provinsi Banten. Satu individu baru badak jawa (Rhinoceros sondaicus) kembali lahir di kawasan ini, menambah populasi satwa langka yang terancam punah tersebut.
Penemuan ini merupakan hasil dari upaya Tim Monitoring Badak Jawa Balai Taman Nasional Ujung Kulon Tahun 2024 melalui sistem kamera jebak.
Induk dan anak badak tersebut terekam oleh kamera jebak pada tanggal 7 Mei 2024, pukul 05.50 WIB. Dari hasil identifikasi, anakan badak jawa yang baru lahir ini diperkirakan berusia 3 hingga 5 bulan, berjenis kelamin betina, dan diberi identitas ID.094.2024. Anakan badak ini masih terlihat dalam kondisi normal tanpa ciri khusus. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI kemudian memberikan nama “IRIS” pada anakan badak ini dalam acara resmi pada 6 September 2024.
Induk badak jawa yang melahirkan IRIS adalah Putri (ID.040.2012). Ini merupakan kali pertama Putri melahirkan anak, yang menjadi momen penting dalam keberlangsungan populasi badak jawa. Saat terekam, Putri terlihat bereaksi terhadap kamera jebak, yang kemudian menyerangnya—kemungkinan disebabkan oleh sensitivitas badak terhadap inframerah dan bau asing dari kamera tersebut.
Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Ardi Andono, menyampaikan bahwa kelahiran ini merupakan hasil dari upaya tanpa henti tim monitoring serta keberhasilan kebijakan perlindungan penuh (fully protection area) terhadap habitat badak jawa di Ujung Kulon. Ia menegaskan bahwa upaya pelestarian tidak hanya terbatas pada kelahiran, tetapi juga memastikan keselamatan badak jawa dari ancaman seperti perburuan liar, predator, penyakit, serta bencana alam.
Ardi juga mengingatkan bahwa meski kelahiran ini merupakan kabar baik, tantangan dalam melestarikan spesies badak jawa masih besar. “Kita tidak boleh lengah. Ancaman seperti inbreeding dan perburuan liar masih mengintai. Kita harus terus waspada,” pungkasnya.
Dengan ditemukannya IRIS, harapan baru muncul untuk masa depan konservasi badak jawa, salah satu satwa terlangka di dunia yang terus berjuang untuk bertahan hidup di habitat aslinya di Taman Nasional Ujung Kulon (Marwan Aziz)