Delegasi PEA dan KLHK Kembangkan Inisiatif Iklim dan Kehutanan

Berita Lingkungan News Perubahan Iklim Terkini

JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menerima kunjungan delegasi dari Persatuan Emirat Arab (PEA) di Manggala Wanabakti hari ini, 10 Juni 2024.

Kunjungan ini bertujuan untuk membahas potensi kerja sama di bidang kehutanan, alam, dan iklim guna mendukung strategi Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Carbon Sink 2030.

Delegasi PEA dipimpin oleh Ms. Shaima Al Hebsi, Deputy Head of Mission, Kedutaan PEA di Jakarta. Turut hadir dalam rombongan delegasi PEA, Dr. Fred Launay, Kepala Staf dan Penasihat Senior dari HE. Razan Al Mubarak, Managing Director the Mohamed bin Zayed Species Conservation Fund. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas berbagai inisiatif dan program kerja sama untuk mendukung keberhasilan agenda FOLU Net Sink 2030.

Ketua Harian II FOLU Net Sink 2030, Agus Justianto, memaparkan implementasi rencana operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 dan kebijakan pengelolaan hutan lestari.

“Indonesia berkomitmen untuk mencapai FOLU Net Sink 2030, di mana sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya diharapkan dapat menyerap emisi karbon lebih banyak daripada yang dilepaskan,” ujar Agus.

Dalam kesempatan ini, berbagai materi lain juga disampaikan. Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Sigit Reliantoro, memaparkan kebijakan Indonesia terkait perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut, termasuk langkah-langkah strategis menjaga keberlanjutan ekosistem ini.

Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Mahfudz, membahas peran kehutanan sosial dalam memperkuat keamanan tenurial lahan dan pengembangan wilayah terpadu.

Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan, Erik Teguh Primiantoro, menguraikan potensi kerja sama antara KLHK dan PEA dalam perencanaan kehutanan dan tata kelola lingkungan.

Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik, Nunu Anugrah, memaparkan upaya konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Indonesia. Direktur Rehabilitasi Hutan, Nikolas Nugroho, menyampaikan upaya Indonesia dalam rehabilitasi hutan dan lahan.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Noer Adi Wardojo, memaparkan komitmen Indonesia terhadap agenda perubahan iklim global, termasuk aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Catatan Kerja Sama Indonesia dan PEA

  1. MoU antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dan Kementerian Perubahan Iklim dan Lingkungan UAE mengenai kerja sama di bidang lingkungan hidup dan perubahan iklim, ditandatangani pada 14 November 2022 dengan jangka waktu lima tahun. Kerja sama ini mencakup adaptasi perubahan iklim, jalur net zero, transisi hijau, pengelolaan green bonds, pengelolaan sampah terpadu, dan bidang lain yang disepakati bersama.
  2. MoU antara KLHK RI dan Kantor Utusan Khusus UAE untuk Perubahan Iklim tentang kemitraan dalam aksi iklim menuju COP 28 UNFCCC UAE, juga ditandatangani pada 14 November 2022 dengan jangka waktu lima tahun.
  3. Pada COP 27, 8 November 2022, diluncurkan Mangrove Alliance for Climate (MAC) yang dipimpin oleh UAE dan Indonesia. Aliansi ini bertujuan untuk meningkatkan konservasi dan restorasi ekosistem mangrove secara global.
  4. MoU antara Kemenko Marves dan Kementerian Perubahan Iklim dan Lingkungan UAE tentang Program Pengembangan Mangrove Bilateral, berlaku dari 15 Februari 2021 hingga 15 Februari 2026. Ruang lingkup kerja sama meliputi pengelolaan dan restorasi mangrove, penelitian bersama, peningkatan kapasitas, dan proyek percontohan.
  5. Indonesia dan UAE memimpin inisiatif Mangrove Alliance for Climate (MAC) yang diluncurkan pada COP27 di Sharm El-Sheik. MAC bertujuan untuk mempercepat konservasi dan restorasi ekosistem mangrove untuk mengatasi perubahan iklim. Pertemuan UN High-Level COP28 pada 9 Desember 2023 mempertegas komitmen untuk melindungi 15 juta hektar mangrove global dengan menggalang dana sebesar USD 4 miliar.

Setelah diskusi di Jakarta, Delegasi PEA dijadwalkan mengunjungi lokasi Persemaian Rumpin di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada 11 Juni 2024).

Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung implementasi kebijakan rehabilitasi hutan dan lahan serta berdiskusi dengan para pemangku kepentingan lokal. KLHK berharap kunjungan ini akan memperkuat kemitraan antara Indonesia dan PEA serta mendorong upaya konservasi yang lebih efektif dan berkelanjutan di masa depan.(Marwan Aziz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *