Menelusuri Lempeng Eurasia, Pusat Tektonik yang Mengarah ke Eropa, Asia, dan Wilayah Sub-Samudra

Berita Lingkungan Greenpedia News Terkini

Lempeng Eurasia berwarna hijau pudar.

Lempeng Eurasia adalah kekuatan besar dalam dinamika bumi, membentang di sebagian besar daratan Eropa, Rusia, dan Asia. Tetapi bagaimana lempeng ini terbentuk dan bagaimana dampaknya terhadap geologi regional?

Keberadaan Lempeng Eurasia

Lempeng Eurasia, lempeng tektonik terbesar ketiga di dunia, mencakup wilayah luas dari daratan Eropa hingga sebagian besar Asia. Area yang dicakup oleh lempeng ini juga mencakup beberapa cekungan sub-samudra, seperti Cekungan Eropa Barat, Lofoten, dan Tiongkok selatan. Ini adalah lempeng yang berbatasan dengan Lempeng Amerika Utara, Afrika, Arab, India, dan Sunda.

Karakteristik dan Pergerakan

Lempeng Eurasia memisahkan Islandia menjadi dua bagian dengan kecepatan pergerakan sekitar 2,5 hingga 3 cm per tahun. Perbatasan dengan Lempeng Amerika Utara juga menunjukkan pergerakan sekitar 3 sentimeter per tahun. Secara keseluruhan, lempeng ini bergerak dengan kecepatan rata-rata sekitar seperempat hingga setengah inci per tahun, menjadikannya lempeng tektonik terbesar di Bumi dengan luas mencapai 67.800.000 km2.

Batasan Lempeng dan Implikasinya

Perbatasan antara Lempeng Amerika Utara dan Eurasia adalah contoh dari divergen di punggungan laut tengah. Di sepanjang sisi timur, lempeng ini dibatasi oleh Lempeng Amerika Utara dan Filipina, sementara di sisi selatan, batasnya bertemu dengan Lempeng Afrika dan Indo-Australia. Di sebelah barat, lempeng ini berbatasan dengan Lempeng Amerika Utara. Sebagian dari lempeng ini, seperti Lempeng Sunda, menunjukkan aktivitas tektonik dan seismik yang signifikan.

Dengan cakupan wilayah yang luas dan pergerakan yang terus-menerus, Lempeng Eurasia memainkan peran penting dalam membentuk geologi regional dan dapat memberikan wawasan yang berharga tentang dinamika bumi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *