Sejarah Letusan Gunung Ruang dan Aktivitas Terkini

Berita Lingkungan Greenpedia News Terkini

Gunung Ruang adalah gunung berapi kerucut yang menakjubkan yang terletak di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara. Gunung ini memiliki kubah lava di puncaknya yang menjadi ciri khasnya. Meskipun indah, Gunung Ruang memiliki sejarah letusan yang menegangkan dan menarik.

Letusan 1871: Sebuah Bencana Dahsyat

Letusan Gunung Ruang yang paling terkenal terjadi pada tahun 1871. Letusan ini dimulai pada 3 Maret dan berakhir pada 14 Maret. Letusan ini memicu tsunami dahsyat dengan ketinggian mencapai 25 meter (82 kaki), yang menewaskan sekitar 416 orang. Banyak desa di pulau-pulau terdekat dilanda banjir, dan mayat-mayat penduduk desa kemudian terdampar di pantai.

Dr. Adolf Bernhard Meyer, seorang ahli zoologi dan antropolog Jerman, menjadi salah satu saksi mata letusan tersebut. Dia menggambarkan Gunung Ruang sebagai pulau berbentuk kerucut yang menjulang di atas laut. Pada saat letusan terjadi, pulau ini tidak berpenghuni. Namun, penduduk di sekitar Pulau Tagulandang memiliki perkebunan di Pulau Ruang.

Simulasi menunjukkan bahwa letusan tersebut disebabkan oleh keruntuhan sebagian sisi gunung berapi bagian timur. Diperkirakan volume longsoran mencapai 0,1 km3, yang sesuai dengan ketinggian tsunami yang dilaporkan di pulau-pulau terdekat. Smithsonian Institution menetapkan tingkat letusan ini sebesar 2 pada Volcanic Explosivity Index (VEI).

Aktivitas Terbaru dan Evakuasi

Pada April 2022, aktivitas vulkanik Gunung Ruang meningkat, dan statusnya dinaikkan dari Normal ke Waspada oleh PVMBG. Meskipun aktivitasnya kemudian menurun, PVMBG terus memantau gunung ini.

Pada 16 April 2024, aktivitas Gunung Ruang kembali meningkat secara drastis. Statusnya dinaikkan dari Normal ke Waspada pada pagi hari, dan kemudian dinaikkan lagi dari Waspada ke Siaga pada sore hari. Letusan akhirnya terjadi pada pukul 19.19 WITA pada hari yang sama. Pada hari berikutnya, status dinaikkan lagi dari Siaga ke Awas.

Letusan ini menyebabkan lebih dari 800 orang mengungsi dari pulau tersebut ke Tagulandang. Zona eksklusi diperluas hingga 6 kilometer (3,7 mil) dari kawah. BMKG dan PVMBG menaikkan tingkat kewaspadaan gunung berapi tersebut menjadi siaga 4 dan mengeluarkan peringatan potensi tsunami setinggi 25 meter (82 kaki). Sebanyak 11.000 penduduk di Tagulandang dievakuasi untuk dipindahkan ke Manado. Akibat letusan tersebut, Bandara Internasional Sam Ratulangi di Manado juga ditutup.

Erupsi pada 17 April memiliki tipe Plinian, menghasilkan awan jamur raksasa yang bisa terlihat dari satelit.

Gunung Ruang adalah salah satu gunung berapi yang menarik namun berpotensi bahaya di Indonesia. Dengan sejarah letusan yang telah menewaskan banyak orang dan aktivitas terbarunya yang memicu evakuasi massal, penting bagi kita semua untuk selalu waspada dan mematuhi peringatan dari otoritas terkait. PVMBG terus memantau Gunung Ruang untuk memastikan keselamatan masyarakat di sekitarnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *