Gunung Semeru: Mahameru, Legenda, dan Aktivitasnya yang Mengejutkan

Berita Lingkungan Greenpedia News Terkini

Gunung Semeru, juga dikenal sebagai Gunung Meru, adalah gunung berapi kerucut yang megah berlokasi di Jawa Timur, Indonesia. Dengan ketinggian mencapai 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl), Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa dan gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia.

Sejarah dan Legenda

Pendaki Eropa pertama yang berhasil menaklukkan gunung ini adalah Clignet dan Winny Brigita pada tahun 1838. Sejarah dan legenda lokal mencatat bahwa Gunung Semeru memiliki asal-usul yang erat dengan mitologi Hindu.

Menurut kepercayaan masyarakat Jawa seperti dikutip dari Wikipedia, Pulau Jawa yang terombang-ambing di lautan luas dipindahkan ke tempatnya saat para Dewa menempatkan Gunung Meru di atasnya. Gunung Meru, yang sekarang dikenal sebagai Gunung Semeru, dipercaya sebagai tempat bersemayam Dewa Shiwa.

Lingkungan dan Taman Nasional

Secara administratif, Gunung Semeru terletak di wilayah Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.

Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang luasnya mencapai 50.273,3 hektar. Taman nasional ini juga melingkupi gunung-gunung lain seperti Gunung Bromo, Gunung Batok, dan Gunung Kursi serta beberapa danau (ranu) seperti Ranu Pani dan Ranu Kumbolo.

Hutan di sekitar Semeru beragam mulai dari hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, hingga Hutan Ericaceous. Flora dan fauna di sini juga sangat beragam, termasuk edelweis putih, akasia, dan kijang.

Iklim dan Cuaca

Iklim di Gunung Semeru termasuk dalam tipe iklim B dengan curah hujan yang bervariasi antara 927 mm hingga 5.498 mm per tahun. Suhu udara di puncak berkisar antara 0 hingga 4 derajat Celsius, sedangkan di siang hari berkisar antara 15 hingga 21 derajat Celsius.

Aktivitas Vulkanik

Seperti gunung berapi lainnya, Semeru memiliki aktivitas vulkanik yang cukup aktif. Pada tanggal 19 April 2024, banjir lahar dingin kembali terjadi akibat hujan intensitas tinggi, menyebabkan beberapa daerah di sekitarnya terendam. Kejadian ini menjadi peringatan bagi penduduk sekitar untuk selalu waspada terhadap aktivitas gunung Semeru.

Letusan Wedus Gembel yang merupakan gas beracun sering terjadi di puncak gunung ini. Pada November 1997, Semeru meletus sebanyak 2.990 kali dan pada awal tahun 1994, lahar panas mengalir ke lereng selatan yang mengakibatkan beberapa korban jiwa.

Gunung Semeru bukan hanya menawarkan keindahan alam yang menakjubkan, tetapi juga sejarah dan legenda yang mendalam. Namun, keindahannya ini harus diimbangi dengan kewaspadaan terhadap aktivitas vulkaniknya. Bagi para pendaki dan masyarakat sekitar, Gunung Semeru mengajarkan kita untuk selalu menghormati dan berhati-hati terhadap kekuatan alam yang luar biasa ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *