MANADO, BERITALINGKUNGAN.COM – Status Gunung Ruang, salah satu gunungapi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, telah dinaikkan menjadi level IV atau ‘AWAS’ oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi. Keputusan ini diambil setelah gunung tersebut menunjukkan aktivitas vulkanik yang meningkat drastis sejak awal April.
Erupsi eksplosif terjadi pada tanggal 16 dan 17 April, dengan tinggi kolom abu mencapai 3.000 meter dari puncak gunung. Hujan abu, batu, dan kerikil menyebar hingga permukiman warga di pesisir Tagulandang, mengakibatkan beberapa warga terkena lontaran batuan dan mendapat penanganan medis intensif.
Sebagai respons terhadap situasi ini, Pemerintah Kabupaten Sitaro telah mengambil langkah cepat dengan mengevakuasi 828 warga dari dua desa terdekat, yaitu Desa Laingpatehi dan Desa Pumpente. Mereka ditempatkan di lokasi pengungsian yang telah disediakan, termasuk di SMP Negeri 1 Tagulandang dan rumah kerabat.
BPBD Kabupaten Sitaro terus berkoordinasi dengan berbagai instansi untuk monitoring dan upaya penyelamatan. Sejumlah bantuan seperti tikar, selimut, dan masker telah disalurkan kepada masyarakat yang terdampak.
Pemerintah Kabupaten Sitaro juga telah menyiapkan kapal ferry dan perahu penyeberangan untuk evakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Selain itu, Basarnas turut membantu proses evakuasi dengan menurunkan kapal KM Bima Sena.
Bupati Kabupaten Sitaro telah menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari, mulai tanggal 16 hingga 29 April 2024. Status ini dapat diperpanjang sesuai dengan kondisi di lapangan.
PVMBG memberikan rekomendasi kepada masyarakat untuk tidak memasuki radius 6 km dari pusat kawah aktif Gunungapi Ruang. Masyarakat juga dihimbau untuk mewaspadai potensi bahaya seperti lontaran batuan pijar, awan panas, dan gelombang tsunami.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., telah bertolak menuju Kabupaten Sitaro untuk memaksimalkan penanganan darurat. Ia akan didampingi oleh Kepala PVMBG Hendra Gunawan dan tim lainnya. Selain membawa dukungan logistik dan peralatan, Kepala BNPB juga akan menyediakan Dana Siap Pakai (DSP) untuk operasional penanganan darurat dan pemulihan.
Abdul Muhari, Ph.D.Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menghimnau masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti petunjuk dari pihak berwenang, dan tidak terpancing oleh informasi yang belum tentu kebenarannya. Selalu prioritaskan keselamatan diri dan keluarga dalam menghadapi situasi darurat ini (Marwan Aziz)