Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh hutan hijau, hiduplah seorang anak laki-laki yang bernama Adi. Dia adalah seorang yang sangat mencintai alam dan selalu peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Ketika musim mudik tiba, Adi bersama keluarganya memiliki rencana yang istimewa. Mereka ingin melakukan perjalanan mudik ke kampung neneknya, tapi dengan cara yang ramah lingkungan.
“Saudara-saudara, kali ini kita akan naik kereta api untuk perjalanan mudik kita,” kata Adi dengan semangat saat mereka bersiap-siap berangkat. “Dengan begitu, kita bisa lebih ramah lingkungan. Bayangkan berapa banyak polusi yang bisa kita kurangi bersama!”
Maya, adiknya yang selalu penuh dengan rasa ingin tahu, bertanya, “Tapi Adi, mengapa itu begitu penting?”
Dengan lembut, ibunya menjawab, “Karena setiap tindakan kecil kita untuk lingkungan, sayang, seperti menabur benih kebaikan untuk bumi kita.”
Ayahnya menambahkan dengan senyuman, “Benar sekali. Dan perjalanan ini menjadi lebih istimewa karena kita memilih untuk peduli.”
Selama perjalanan dengan kereta api, Adi dan keluarganya menikmati pemandangan alam yang indah. Mereka melihat sungai yang mengalir jernih, hutan yang hijau, dan gunung yang menjulang tinggi. Adi bahkan mengajak keluarganya bermain permainan edukatif tentang lingkungan, membantu mereka lebih menghargai keindahan alam yang dilewati.
Ketika mereka tiba di kampung nenek, mereka disambut dengan hangat oleh nenek dan keluarga besar. Setelah bersantai sejenak, Adi tidak lupa untuk mengajak teman-temannya di desa untuk melakukan kegiatan bersih-bersih sungai dan penanaman pohon setelah lebaran.
“Selamat datang, anak-anakku! Aku dengar kalian memilih perjalanan yang ramah lingkungan kali ini,” kata nenek dengan senyum penuh kebanggaan saat menyambut mereka.
Adi memeluk neneknya dengan hangat, “Iya, Nek! Kami ingin menjaga bumi ini. Kami bahkan akan membersihkan sungai dan menanam pohon bersama teman-teman desa.”
Nenek tersenyum bangga, “Ah, cucuku memang selalu membuatku bangga. Kau dan teman-temanmu adalah harapan bagi alam kita.”
Sebelum kembali ke rumah, Adi berkata pada keluarganya, “Perjalanan ini mengajarkan kita banyak hal. Mari kita teruskan menjaga lingkungan, bahkan dalam hal-hal kecil sehari-hari.”
Ayahnya tersenyum, “Kau benar, Adi. Perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil yang kita ambil setiap hari.”
Maya, yang semangatnya terpantik, berkata, “Aku akan mulai dengan memastikan kita selalu membuang sampah pada tempatnya!”
Ibunya menambahkan, “Setiap perjalanan kita, mari kita jadikan perjalanan yang ramah lingkungan, sebagai bentuk cinta kita kepada bumi.”
Dengan semangat yang baru dan tekad yang kuat, Adi dan keluarganya kembali ke rumah, membawa inspirasi bagi orang lain untuk juga menjadi agen perubahan dalam menjaga kelestarian alam. Perjalanan mudik kali ini tidak hanya meninggalkan kenangan manis, tetapi juga memberikan inspirasi bagi Adi dan keluarganya untuk menjadi teladan dalam menjaga alam semesta.
INTISARI
Intisari dari cerita tersebut adalah tentang pentingnya menjaga lingkungan dan berperilaku ramah lingkungan, bahkan dalam momen spesial seperti mudik. Adi, tokoh utama, menunjukkan kepeduliannya terhadap alam dengan memilih menggunakan transportasi umum bersama keluarganya untuk mengurangi emisi karbon, melakukan kegiatan edukatif tentang lingkungan selama perjalanan, dan mengajak masyarakat serta teman-temannya untuk bersih-bersih sungai dan menanam pohon.
Cerita ini menekankan bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama yang bisa dimulai dari kegiatan sehari-hari dan momen khusus, serta menginspirasi kita untuk terus berbuat baik kepada alam demi masa depan yang lebih baik.