JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM- Dalam suasana bulan Ramadan yang penuh berkah, Eco Bhinneka Muhammadiyah menggelar acara Buka Bersama dan Dialog dengan tema “Bersaudara dalam Damai dan Bahagia” pada tanggal 27 Maret 2024 lalu.
Acara ini menjadi sebuah panggilan untuk kembali kepada nilai dasar agama dan keyakinan dalam menghadapi krisis lingkungan dan iklim yang kian memprihatinkan.
Bertempat di Aula Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, kegiatan ini berhasil mengumpulkan lebih dari 130 peserta dari berbagai latar belakang kepercayaan, lembaga, dan organisasi, termasuk perwakilan dari Kedutaan Besar Belanda dan Local Partner JISRA Indonesia.
Hening Parlan, Direktur Program Eco Bhinneka Muhammadiyah, menegaskan pentingnya kerja sama lintas agama dan kepercayaan dalam menghadapi tantangan ekologi. “Kita dipersatukan oleh nilai-nilai iman untuk melindungi ciptaan Tuhan ini,” ujarnya.
Acara ini juga menekankan bahwa perdamaian dan ekologi adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan, mengingat krisis iklim merupakan isu global yang memerlukan aksi kolektif.
Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menambahkan bahwa Eco Bhinneka adalah bukti komitmen Muhammadiyah dalam mengajak semua elemen masyarakat untuk hidup berdampingan dengan damai dan berkontribusi pada kelestarian lingkungan. “Ini adalah gerakan yang berakar pada komunitas dan budaya lokal, memanfaatkan kearifan lokal sebagai modal bersama,” kata Abdul Mu’ti.
Lambert Grijns, Duta Besar Belanda untuk Indonesia, dan Kate Fletcher dari tim Politik DFAT Australia, menyampaikan apresiasi mereka terhadap nilai-nilai lintas agama dalam perlindungan lingkungan. Mereka menekankan bahwa kerusakan lingkungan adalah masalah bersama yang membutuhkan kerja sama lintas negara dan kepercayaan.
Peserta dari berbagai agama, seperti Aldi Destian (Khonghucu) dan Pdt. Alfriani (Kristen), menyatakan kebahagiaan mereka bisa berpartisipasi dalam acara yang menyatukan tujuan umat manusia untuk lingkungan dan kemanusiaan. Kesepakatan serupa diungkapkan oleh Juliana Ojong (Buddha) dan Engkus Ruswana (Penghayat Kepercayaan), yang menyerukan aksi bersama dalam merawat bumi.
Acara ini juga dimanfaatkan sebagai platform bagi peserta untuk berbagi cerita melalui Instagram, dengan story menarik berkesempatan mendapatkan hadiah spesial dari Eco Bhinneka. Di penghujung acara, peserta menikmati buka puasa bersama dengan hidangan dalam kemasan berulang guna, menegaskan komitmen mereka terhadap pengurangan sampah.
Buka Bersama dan Dialog Eco Bhinneka Muhammadiyah tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antar umat beragama di bulan Ramadan, tapi juga momentum penting untuk memperkuat gerakan perlindungan lingkungan yang inklusif dan berkelanjutan. Acara ini dapat disaksikan ulang melalui live streaming di youtube tvMu Channel, menginspirasi lebih banyak lagi masyarakat untuk bergerak aktif dalam menjaga bumi (Marwan Aziz)