MALUKU, BERITALINGKUNGAN.COM – Gempa tektonik berkekuatan magnitudo M5,4 yang mengguncang Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, pada Selasa pagi dini hari dipicu oleh pergeseran batuan dalam lempeng di Laut Banda.
Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono dalam laporan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, pusat gempa berada pada koordinat 5,88 derajat Lintang Selatan ; 130,57 derajat Bujur Timur dari perairan Laut Banda.
Berdasarkan hasil analisa BMKG diketahui gempa tersebut merupakan gempa klaster menengah yang titik episenternya berada pada kedalaman 112 kilometer.
“Gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan geser naik atau oblique thrust fault,” kata Daryono seperti dikutip Beritalingkungan.com dari Antara (27/2/2024).
Karena itu pihaknya mengestimasi dampak getaran gempa terasa dari wilayah Pantai Timur Laut sampai ke Amahai, Banda, Wer Maktian Kabupaten Maluku Tengah, hingga ke Maluku Tenggara Barat dengan skala intensitas III MMI, atau getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan akan truk berlalu.
Meski demikian, Daryono memastikan, sejak pukul 03.00 WIB hingga saat ini belum ada laporan atas dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut dari masyarakat maupun instansi terkait di daerah setempat.
“Hasil analisa pemodelan gempa pun menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya (Ant/BL)