SLEMAN, BERITALINGKUNGAN.COM- Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa (P3E Jawa) – KLHK menyelenggarakan Rapat Kerja Regional Jawa pada hari Kamis s/d Jumat (22—23 Juni 2023), berlangsung di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, Sleman. DI Yogyakarta.
Rapat kerja selama dua hari ini dibuka dengan keynote speech oleh Sekjen KLHK, Dr. Ir. Bambang Hendroyono, MM. Dihadiri lebih 270 peserta, terdiri dari 150 peserta luring dan 120 peserta daring yang berasal dari intansi Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) di seluruh Indonesia, Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup KLHK, Dinas LHK dan Bappeda Provinsi, Dinas LH Kab/Kota di seluruh Jawa, serta Perguruan Tinggi.
Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa, KLHK, Dr. Abdul Muin, M.Si menyampaikan rapat kerja ini dilaksanakan dalam rangka akselerasi pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan di Ekoregion Jawa yang dilaksanakan bersama oleh Kementerian LHK, Dinas Provinsi dan Dinas Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan urusan lingkungan hidup dan kehutanan.
“Tujuan kegiatan ini adalah membangun sinergitas penyelenggaraan lingkungan hidup dan kehutanan antarpemangku kepentingan, mewujudkan integrasi manajemen landscape dan seascape dalam prisip-prinsip lingkungan hidup dan kehutanan dengan isu pemulihan dan pengelolaan hutan di Ekoregion Jawa,”kata Muin kepada Beritalingkungan.com melalui keterangan tertulisnya (23/06).
Selain itu lanjut Muin, melakukan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, rencana dan program perlindungan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan berbasis manajemen landscape dan seascape di Ekoregion Jawa. Dan, terwujudnya kolaborasi antara Pemerintah, Pemerintah Daerah beserta mitranya dan masyarakat dalam upaya pemulihan lingkungan hidup dan kehutanan berbasis manajemen landscape dan seascape di Ekoregion Jawa.
Dalam keynote speechnya, Sekjen, mengatakan, saat ini kita tengah menghadapi tantangan-tangangan global seperti, triple panetary crisis; megatrend 2045; dan target capaian sustainable development goals (SDG’S).
Menghadapi hal tersebut, Sekjen menegaskan bahwa kita perlu mengembangkan pola pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang mengedepankan pada keberlanjutan landscape dan seascape yang yang berorientasi pada pada keberlanjutan proses, fungsi dan produktivitas lingkungan hidup serta keselamatan, mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Sekjen berharap melalui kegiatan ini terwujud pengintegrasian instrumen-instrumen pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan yang berbasis manajemen landscape dan seascape dalam kebijakan, rencana, program UPT KLHK, Dinas lingkungan hidup dan kehutanan tingkat provinsi dan kabupaten/kota di wilayahnya.
Rangkaian kegiatan Rapat Kerja ini pada hari pertama adalah paparan dari masing-masing Eselon 1 teknis KLHK; rumusan pengintegrasian kebijakan, rencana dan program UPT, Dinas Provinsi dan Kab./Kota di Ekoregion Jawa. Pada hari kedua, dilaksanakan kegiatan coaching clinic (terkait tata lingkungan; perhutanan sosial dan pengelolaan limbah B3) serta benchmarking pengelolaan lansekap di wilayah Balai TN Merapi dan pengelolaan sampah di TPS2R Brahmamuda Sleman.
Untuk diketahui, Rapat Kerja ini telah diselenggarakan untuk keempat kalinya. Sebelumnya, rapat kerja ini dilaksanakan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi-Maluku dan yang akan datang di wilayah Bali dan Papua.
Pada kesempatan ini juga ditampilkan stand pameran yang menyajikan berbagai hasil pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang telah dilaksanakan oleh KLHK, Dinas lingkungan hidup kabupaten, Perum Perhutani dan Fakultas Kehutanan UGM (Wan)