Hari Lingkungan, Ratusan Relawan Lingkungan Bersihkan Sampah di Sepanjang Ringroad Sleman

Berita Lingkungan News Terkini

YOGYAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM- Ratusan Relawan Lingkungan PERISAI BUMI, memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni 2023. Mereka turun ke jalan membersihkan sampah liar  yang ada di sepanjang  ringroad (perempatan Gejayan hingga  Jombor), Kabupaten Sleman, Sabtu (17/6).

Kegiatan bersih-bersih sampah ini digagas Relawan Lingkungan PERISAI BUMI, bekerja sama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, PERSADA, TPS3R RESEP, Bank Sampah Apel, Tani Remen Berbudaya (TRB), dan mahasiswa Nusa Tenggara Timur dari Manggarai Barat, Manggarai Tengah, dan Manggarai Timur, OMK (Orang Muda Katolik), perwakilan mahasiswa UGM, dan Tim Peduli Lingkungan Gereja Kristen Jawa Gondokusuman, Yogyakarta, Jasa Marga.

Kegiatan ini didukung Bank BPD DIY, Bank Sleman, PDAM Sleman, Hotel Grand Tjokro, Hotel 101,  PJN,  dan Percetakan Centra Grafindo, serta Law Office Bro.

Kegiatan bersih sampah ini merupakan rangkaian kegiatan sebelumnya (25/2/2023), dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional 2023. Kala itu, Relawan Lingkungan PERISAI BUMI bekerja sama dengan DLH Kabupaten Sleman, PERSADA, TRB, Jasa Marga, dan mahasiswa asal Manggarai Barat (GAVARTA) membersihkan sampah liar sepanjang jalan ring road utara (perempatan Gejayan hingga pertigaan Maguwo) sebanyak 1,8 ton sampah.

Berbeda dengan kegiatan sebelumnya, sampah liar yang dikumpulkan kali ini akan dipilah langsung di tempat. Untuk menghilangkan bau tak sedap,  sampah tersebut disemprot dengan cairan khusus (remen) penghilang bau temuan TRB. Selanjutnya, setelah dipilah, sampah yang masih layak akan diangkut untuk dipilah lanjut di Bank Sampah APEL. Sementara, yang tidak laku jual, akan diangkut dengan truk sampah untuk dibuang ke TPA Piyungan.

Koordinator Relawan Lingkungan, Yani Priyatmoko, S.H, mengatakakan, tujuan kegiatan bersih sampah liar ini, selain dalam rangkah memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023, juga bagian dari sosialisasi, edukasi, dan kampanye lingkungan kepada publik tentang pentingnya mengelola sampah mulai dari rumah tangga.

Menurut Moko, begitu ia dipanggil, masalah lingkungan bisa tertangani dengan baik apabila persoalan lingkungan, termasuk sampah, menjadi kepedulian dan komitmen bersama yang melahirkan gerakan bersama untuk merawat  lingkungan.

Untuk itu, dalam setiap aksi atau gerakan Relawan Lingkungan PERISAI BUMI, merangkul banyak pihak dari berbagai elemen masyarakat, terutama mahasiswa dalam merawat dan menjaga lingkungan. Mengapa mahasiswa, karena mahasiswa sebagai agen perubahan lingkungan dan masa depan lingkungan ada di pundak mereka. Hal ini sejalan dengan  Visi dari PERISAI BUMI, yakni terwujudnya generasi berbudaya lingkungan.

“Menjaga lingkungan tetap lestari berarti kita menjaga denyut kehidupan tetap berdetak. Sebab, dengan merawat bumi kita melindungi kehidupan,” tegasnya.

Solusi Untuk Polusi Plastik

Untuk diketahui, peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia diselenggarakan setiap tanggal 5 Juni dimulai ketika Majelis Umum PBB tahun 1972 menetapkan 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Kali ini, pada saat Konferensi Stockholm. Tahun ini, Program Lingkungan PBB (UNEP)  mengumumkan Pantai Gading yang menjadi tuan rumah Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 dengan tema Solusi untuk Polusi Plastik (Solutions to Plastic Pollution) dengan mengusung kampanye #beatplasticpollution.

Sebagaimana diketahui, polusi plastik adalah ancaman nyata yang berdampak pada setiap komunitas di seluruh dunia. Diproyeksikan UNEP bahwa  tahun 2040 akan terdapat 29 juta ton plastik masuk ke ekosistem perairan.

Di Indonesia sendiri, data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (sipsn.menlhk.go.id), di tahun 2022 Indonesia menghasilkan sekitar 68,5 juta ton sampah dan sekitar 18,5% diantaranya berupa sampah plastik.

Upaya mengakiri bencana sampah plastik ini sesuatu yang bersejarah telah terjadi pada sesi kelima United Nations Environment Assembly (UNEA-5.2) pada 2 Maret 2022 yang bertempat di Nairobi, Kenya. Sebanyak 175 perwakilan dari negara-negara di dunia menyatakan dukungannya terhadap kesepakatan internasional untuk mengakhiri polusi plastik. Resolusi yang diadopsi tersebut disebut sebagai “Resolusi Polusi Plastik” (Plastic Pollution Resolution) dan secara spesifik membahas soal penanggulangan polusi plastik dalam satu siklus penuh, mulai dari sumbernya sampai ketika berakhir di laut.

Untuk mengatasi masalah plasik ini,  Pemerintah telah melakukan berbagai pengaturan di antaranya,  penerbitan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, PP No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, dan PP 27 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Spesifik serta regulasi turunannya yang mengatur penanganan sampah mulai dari hulu sampai hilir, yang diberlakukan baik pada produsen, masyarakat umum, maupun pada pemerintah daerah.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Prof. Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc, dalam sambutannya dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni 2023, mengajak publik  terus menggalakkan berbagai langkah dan upaya untuk mendorong kehidupan yang berkelanjutan secara kondusif agar lingkungan sehat.

“Sebagai bagian dari perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2023, mari kita lakukan pembersihan plastik di pantai-pantai, kawasan konservasi, bantaran sungai, tempat-tempat umum dan banyak lagi, sehingga dapat memperkuat budaya kehidupan berkelanjutan kita,” kata Siti Nurbaya dalam  sambutannya.

Yogyakarta Bebas Sampah Liar

Salah satu pengagas Relawan PERISAI BUMI, Yustinus Ade  menuturkan kegiatan bersih bersih sampah liar ini akan menjadi program perioritas PERISAI BUMI setiap tahunnya. Rencananya, kegiatan ini terus berlanjut menyusur jalan ringroad yang ada di DIY.

Target jangka pendeknya, jalan utama bebas sampah liar karena jalan utama itu gambaran wajah DIY sebagai kota istimewa dan destinasi wisata nasional.

“Adapun target jangka panjangnya, DIY bebas sampah liar. Harapanya, tempat bekas TPS liar itu akan dipasang papan permanen larangan buang sampah sembarangan,”ujarnya.

Ia menambahkan tak hanya itu, bekas TPS liar ada potensi untuk diubah jadi taman bunga yang indah. Diharapkan dengan dibangun taman orang tidak lagi membuang sampah di situ. Dan, akan muncul taman-taman indah di sepanjang jalan utama yang melingkari DIY. (Wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *