Lestarikan Pandan Laut karena Manfaatnya Besar Bagi Kehidupan

Abrasi Pantai Berita Lingkungan Hutan IKA FABIONA Keanekaragaman Hayati News Pandan Laut Terkini Tumbuhan

JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM — Pengajar Fakultas Biologi Universitas Nasional Ikhsan Matondang mengungkapkan, Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Keanekaragaman hayati tersebut dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.

“Salah satu potensi kekayaan hayati yang dapat dimanfaatkan yaitu pandan,” katanya.

Pandan merupakan anggota suku pandan-pandanan (Pandanaceae), terutama dari marga Pandanus. Marga pandanus tercatat memiliki anggota sekitar 700 jenis.

“Di Jawa diperkirakan terdapat 16 jenis. Dari sekitar 700 jenis tersebut, salah satunya adalah jenis pandan laut (Pandanus tectorius Park),” terang Ikhsan saat menjadi pembicara pada “Bio Coffee Talk” dengan tema “Mengenal Pandan Laut dan Manfaatnya” pada Sabtu (10/09).

Pandan laut (Pandanus tectorius Park) merupakan tumbuhan tepi pantai yang penyebarannya ada di seluruh pantai Indonesia. Tumbuhan ini berhabitus pohon yang tingginya 3-7 m, bercabang kadang-kadang batang berduri dengan akar tunjang sekitar pangkal batang.

Batang pandan laut berwarna abu-abu dengan diameter 9,1-14 cm dan memiliki lentisel. Daun tunggal bentuk pita panjang 2-3 m dan lebar 8-12 cm ujung runcing dan tepi daun memiliki duri.

Bunga warna merah ungu terletak pada ujung batang. Adapun benang sarinya banyak, berformasi seperti payung. Buahnya sendiri letaknya terminal atau lateral, soliter atau berbentuk bulir atau malai yang besar. “Buah seperti buah nanas, ketika masak berwarna kuning jeruk,” ujarnya

Fungsi ekologi

Menurut Ikhsan Matondang, pandan laut memiliki fungsi ekologi untuk menahan abrasi pantai, mengurangi dampak pasang terhadap ekosistem darat, mitigasi tsunami dan memberi dampak meminimalisir kerusakan pada daerah di belakang vegetasi pandan laut.

“Daun tanaman pandan laut merupakan bahan untuk pembuatan tikar, kerajinan tangan, bahan atap rumah,” katanya.

Adapun batangnya bisa digunakan untuk konstruksi rumah. Sementara buahnya dikonsumsi dan untuk ramuan parfum dan bunga jantan untuk karangan bunga.

“Masyarakat Kiribati menggunakan daun sebagai bahan untuk mengobati demam/flu, hepatitis, disuria, asma, bisul dan kanker. Adapun rebusan akar untuk mengobati wasir” Ujar Ikhsan.

Senada dengan itu, pengajar Program Studi Biologi Pascasarjana Universitas Nasional Sri Endarti Rahayu menjelaskan bahwa pandan laut dapat ditemukan mulai dari pantai berpasir hingga hutan dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 3.500 m dari permukaan laut.

Pandan juga dijumpai di hutan sekunder dan padang rumput yang dapat tumbuh pada tanah basah subur berhumus, kapur. “Selain itu, pandan laut kerap ditemukan di rawa gambut hingga tanah berpasir yang relatif kering dan miskin zat-zat hara,”  ungkapnya.

Informasi tentang pandan laut memang terbilang jarang diketahui publik. Untuk itu, Ketua Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Biologi Universitas Nasional, Dedy Darnaedi mengapresiasi pembelajaran seputar pandan laut sebagai kekayaan keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup di Indonesia.

Menurutnya, acara yang digagas oleh Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Biologi Universitas Nasional (IKA FABIONA) bekerjasama dengan Fakultas Biologi Universitas Nasional itu sangat bermanfaat, tidak hanya bagi alumni, civitas Fakultas Biologi UNAS, namun masyarakat.

“Bio Coffee Talk merupakan sebuah wadah berbagi untuk memberikan motivasi dan inspirasi bagi masyarakat terkait aksi konservasi keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup di Indonesia.” tandas Dedy. (Jekson Simanjuntak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *