JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM – Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan visi untuk membangun kota yang lebih layak huni dan berkelanjutan. Pada tahun 2009, Jakarta berkomitmen untuk mengurangi 30% emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2030. Hingga tahun 2021, Jakarta telah mencapai 26% dari target yang ditetapkan.
Sebagai kota megapolitan terbesar di belahan Bumi bagian selatan, Jakarta menghadapi sejumlah tantangan besar. Oleh sebab itu, dalam mengurai permasalahan dan menjadikan Jakarta sebagai kota layak huni, tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah daerah, melainkan memerlukan kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak, seperti peran serta masyarakat, badan usaha, sektor swasta dan investor.
Melalui Jakarta Investment Forum (JIF) 2022 bertema “Investing in Resilience”, Pemprov DKI Jakarta ingin berbagi tentang tantangan dan kebijakan yang diperlukan untuk mendorong green investments di Jakarta. Forum tersebut diharapkan mendorong terwujudnya investasi yang berkelanjutan, serta mewujudkan Net- Zero Emmision pada tahun 2050 untuk generasi masa depan.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan, JIF 2022 menyediakan titik temu bagi pejabat publik, investor, pemodal dan pemilik proyek potensial untuk menjajaki berbagai potensi kerjasama investasi di Jakarta.
Dia berharap pertemuan tersebut dapat menimbulkan interaksi hingga terjadinya realisasi investasi di Jakarta, antara investor dengan pemilik proyek potensial yang ditawarkan dalam JIF 2022.
“DPMPTSP DKI Jakarta melalui Jakarta Investment Centre bersama Pimpinan OPD terkait dan BUMD telah siap memberikan penjelasan mendetil seputar proyek potensial dalam sesi Meet the Leaders,” katanya.
Harapannya setelah event ini, para investor melakukan realisasi penanaman modal pada proyek- proyek potensial sehingga pembangunan yang berkelanjutan di Jakarta dapat terwujud.
Senada dengan itu, Kepala DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta Benni Aguscandra mengungkapkan bahwa pihaknya siap mempromosikan dan memfasilitasi para investor dalam memperoleh informasi tentang proyek-proyek potensial untuk pembangunan kota Jakarta yang berkelanjutan.
“Setidaknya terdapat 15 poyek potensial investasi hijau berkelanjutan yang ditawarkan dari 7 BUMD, dengan estimasi nilai investasi sebesar Rp280 Triliun,” ujarnya
Adapun 15 proyek tersebut meliputi berbagai sektor, seperti; infrastruktur, transportasi, Transit Oriented Development (TOD), energi terbarukan, kesehatan, pariwisata dan pengelolaan sampah.
“Peserta JIF 2022 dapat mengeksplorasi berbagai proyek potensial yang ditawarkan pada project booth yang telah disediakan,” terangnya.
Rangkaian kegiatan JIF 2022 dihadiri sebanyak 793 peserta yang digelar secara hybrid. Acara itu diikuti langsung 8 (delapan) duta besar negara sahabat, yakni Korea, Malaysia, Bangladesh, Singapore, South Africa, Qatar, Bahrain, dan Maroko.
Kemudian, turut hadir perwakilan negara sahabat dari United Kingdom, Jerman, Belanda, Kuwait, Prancis, Denmark, Spanyol, Czech, Turki, serta para pelaku usaha, baik dari dalam maupun luar negeri. (Jekson SImanjuntak)