JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM – Dalam satu bulan terakhir, setidaknya ada dua laporan ilmiah terbaru dari IPCC. Pertama terkait dampak krisis iklim yang semakin mengancam dan merusak kehidupan di planet ini, kedua solusi yang dapat dilakukan oleh pengambil kebijakan untuk menghidarkan dampak buruk krisis iklim kedepannya.
Saat ini, investasi menjadi fokus kerja pemerintahan. Perwakilan 350 Indonesia Jeri Asmoro menilai, tidak ada yang salah dengan menarik investasi. Hanya saja, menarik investasi yang serampangan akan menghasilkan konsekuensi yang tidak sedikit.
Kerusakan lingkungan hidup dan krisis iklim yang serius sangat mungkin terjadi. Oleh karena itu, Jeri meminta pemerintah untuk menghentikan investasi baru di sektor energi fosil seperti batu bara. Selanjutnya melakukan transisi energi ke sumber terbarukan dengan segera.
Untuk itu, pemerintah selaku presidensi G20 tahun ini harus memperjuangkan terwujudnya transisi energi di Indonesia, sebagaimana salah satu tema yang diusung dalam pertemuan tersebut.
Menurut Jeri, energi merupakan salah satu sektor yang cukup penting dalam konteks kegiatan menarik investasi, terlebih jika pemerintah serius dengan agenda transisi energi yang sesungguhnya.
“Dukungan pengambil kebijakan salah satunya dari kementrian investasi dan kementerian koordinatornya menjadi kunci penting yang harus lakukan,” katanya.
Selanjutnya, Jeri meminta pemerintah segera menghentikan upaya menarik investasi sektor energi fosil yang merusak. “Sudah selayaknya pilih investasi energi terbarukan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, dalam peringatan Hari Bumi tahun ini, anak muda dari Climate Rangers Jakarta dan XR Jakarta yang didukung oleh 350 Indonesia melakukan aksi di depan Kementerian Investasi di Jakarta. Mereka menuntut pemerintah serius memilih investasi yang baik untuk kelestarian bumi ini.
Perwakilan Climate Rangers Jakarta Ginanjar Ariyasuta mengingatkan bahwa Bappenas sudah mengeluarkan angka kerugaian yang fantastis terkait dampak perubahan iklim untuk Indonesia, mencapai Rp. 544 Triliun dan akan meningkat kedepannya.
“Angka itu adalah bukti bagaimana investasi yang serampangan, terlebih yang berpotensi merusak iklim hanya akan membuat kerugian ekonomi bagi Indonesia” katanya.
Ginanjar menambahkan, “Untuk itu memilih investasi yang berkelanjutan menjadi bagian penting untuk dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia dan jadikan presidensi G20 momen penting memulainya”.
Hal senada juga diutarakan oleh perwakilan XR Jakarta Mellisa Kowara. Dia mengingatkan bahwa nvestasi yang merusak alih-alih yang berkelanjutan, secara langsung memfasilitasi kehancuran Bumi, seperti analisa ilmuwan yang tergabung dalam IPCC dank kini menjadi kenyataan.
“Untuk itu, teman-teman dari XR Jakarta dengan lantang mengingatkan pengambil kebijakan untuk menghentikan kegilaan moral ini dan menghindari kepunahan kita dengan mulai beraksi sesuai sains,” tutupnya. (Jekson Simanjuntak)