TENTENA, BERITALINGKUNGAN.COM- Setelah sukses melakukan Ekspedisi Sesar Palu Koro, Perkumpulan Skala bersama sejumlah lembaga kembali akan mengadakan Ekspedisi Poso.
Trinirmalaningrum, dari Perkumpulan Skala sekaligus ketua Ekspedisi Palu Koro menjelaskan, ekspedisi Poso dilatar belakangi oleh peristiwa bencana di Pasigala (Palu-Donggala-Sigi) yang telah menelan korban lebih dari 4.000 dan kerugian lebih dari Rp 17 Triliun memberikan pelajaran berharga bagi masyarakat di sekitarnya, salah satunya di Poso.
Poso adalah alah satu wilayah yang kerap mengalami guncangan gumpa, menurut Reza Permadi, anggota Ikatan Ahli Geologi Indoneia, Poso dilalui oleh tiga sesar aktif, yaitu Sesar Poso Barat, Sesar Tokararu dan Sesar Poso Timur. Tiga sesar inilah yang di tengarai oleh Reza telah mengakibatkan guncangan beberapa lalu di wilayah Poso. Sehingga kesiapsiagaan memang perlu dibangun sejak dini, ungkapnya.
Trinirmalaningrum yang biasa dipanggil Rini ini menekankan pentingnya kesiap siagaan dibangun sejak dini.”Kita harus belajar dari pengalaman menanggani bencana dari wilayah lain. Untuk itulah Ekspedisi Poso yang segera akan dilaksanakan, menjadi salah satu bagian yangsangat penting,”jelasnya.
Ditemui di tengah persiapan Ekspedisi Poso, Reza dan Trinirmala, sepakat agar hasil-hasil temuan nantinya dari ekspedisi Poso, dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, untuk merancang kesiap siagaan di tingkat masyarakat.
Ekspedisi Poso, kegiatan menyusuri wilayah-wilayah yang diperkirakan dilalui oleh sesar aktif di Poso, selain menyusuri wilayah, tim juga akan merekam jejak sejarah gempa di Poso, serta berbagai kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat terkait dengan upaya mitigasi bencana.
Uniknya ekspedisi Poso ini dengan dilibatkannya masyarakat sebagai anggota dari tim, sehingga memudahkan tim untuk mengidentifikasi berbagai model-model mitigasi dan juga upaya yang sudah dilakukan leh masyarakat dalam merespon bancana-bencana yang pernah terjadi.
“Ekspedisi Poso, rencananya, akan dilaksanakan Juni – November 2019, diharapkan pada saat Festival Mosintuwu, hasil-hasil temuan tim ekspedisi sudah bisa di luncurkan,”Ungkap Lian Gagoli dari Institut Mosintuwu. (RN/Wan)
–>