BNPB Galang Jurnalis Dalam Pengurangan Resiko Bencana

Bencana BNPB Headline Hutan Indeks Jurnalis Kepala BNPB Letjen Doni Monardo News Terkini
Kepala BNPB, Letjen Doni Monardo. Foto : Beritalingkungan.com/Marwan.

JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dibawah pimpinan baru Letjen Doni Monardo merangkul jurnalis sebagai mitra dalam menyebarkan informasi kebencanaan di Indonesia dan dunia.
“BNPB mencoba program untuk informasi dan data terkait kebencanaan di Indonesia dan dunia.
Peran media sangat besar, dengan keterbukaan informasi. Media salah satu ujung tombak dalam mengurangi resiko kebencanaan dan bencana,”ujar Kepala BNPB, Letjen Doni Monardo saat membuka acara pembekalan kebencanaan bagi media cetak, elektronik dan online di Aula Serbaguna LT 15 Graha BNPB, Jakarta, (21/2/2019).

Doni mengungkapkan kurun waktu 10 tahun terakhir bencana alam sudah memakan korban sebanyak 11.579 jiwa. Peristiwa kebencanaan tahun lalu total meninggal di Indonesia : 4.819 jiwa dan kebanyakan disebabkan oleh gempa dan tsunami.

“BNPB merangkul media untuk membantu memberikan informasi kepada masyarakat. Setiap daerah memiliki karakteristik berbeda. Kita harus mengurangi korban dan mencegah,” ujar Doni.

Menurut Doni, media perlu mengingatkan masyarakat melalui penyebarluasan informasi dan pengetahuan agar masyarakat tangguh dalam menghadapi bencana dan seluruh bangsa Indonesia bisa terhindar dari bencana, baik karena disebabkan oleh manusia maupun alam.

Sumber bencana karena manusia seperti tidak patuh terhadap tata ruang pemukiman diluar kaidah peruntukan, alih fungsi lahan dari lahan konservasi menjadi lahan produksi, areal tambang liar dan perambahan hutan terutama di Pulau Jawa.

“Melihat kondisi perhutanan kita  mengalami kemunduran karena perambahan hutan, pembakaran lahan, sehingga perlu ada edukasi melalui media terkait dengan kebakaran hutan.

Doni berharap informasi yang diberikan media tidak hanya dampak dari bencana alam yang sudah terjadi. Media diminta juga mengedukasi masyarakat soal pencegahan dan mitigasi bencana terlebih Indonesia merupakan daerah yang masuk dalam kategori rawan bencana.

“Kita hidup di pertengahan lempeng dan di atas cincin api. Mau tidak mau, suka tidak suka harus siap (bencana alam). Kalau kita siap, masyarakat mampu, kenal teknologi, masyarakat akan tau dan mampu mengetahui apa yang dilakukan,”tandasnya.

Seraya menambahkan, dalam pengurangan resiko bencana perlu ada kolaborasi bersama antara Pemerintah, NGO, dunia usaha, media dan relawan.  “Tanpa media, informasi tidak sepenuhnya bisa diterima oleh masyarakat,”pungkasnya.

Sementara itu, pembekalan kebencanan yang digelar BNPB hari ini menghadirkan sejumlah narasumber pakar kebencanaan antara lain Kepala BNPB (Letjen Doni Monardo), Dr.- Ing. Widji Kongko (Perekayasa BTIPDP-BPPT), Ir Agus Budianto (Kepala Bidang Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG Badan Geologi), Dr. Daryono (BMKG), Ridwan Yunus (InasRisk BNPB, R.Hadianto Wardhana (Pendiri Jakarta Rescue dan Unsur Pengarah BNPB  2016-2021), Dr. Danny Hilman Natawidjaja, M.Sc (Peneliti dari Pusat Penelitian Geoteknologi). Acara yang dihadiri puluhan jurnalis dari berbagai media ini dipandu Selamet Ginting dari Republika yang mewakili Forum Pimred (Wan).
–>

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *