Merauke Dilanda Kemarau, Warga Mulai Krisis Air Bersih

Air Featured Slider Indeks Kemarau di Merauke News Perubahan Iklim
Ilustrasi akibat kekeringan, warga sulit dapat air bersih. Foto : hariansinggalang.co.id.
MERAUKE, BL – Warga Merauke mulai resah akibat kurang maksimalnya pelayanan air bersih dari PT Wedu. Berdasarkan pengakuan beberapa warga, air bersih yang dialirkan dari perusahan air minum daerah itu tak optimal. Sebagian warga terpaksa mulai membeli air bersih dari para pedagang air bersih yang ada di Merauke.

“Di musim kemarau panjang seperti ini, warga yang tak memiliki sumur, sangat kesulitan mendapatkan air bersih. Kalau hanya bergantung pada perusahaan air minum, tentu tak mencukupi untuk kebutuhan mereka. Sehingga dengan terpaksa, warga membeli air dari mobil-mobil tangki yang tersedia,” kata, Santo, 37 tahun, salah satu warga Polder, Kelurahan Maro, Merauke.

Menurut Santo, sudah beberapa hari mereka kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan masak, cuci dan mandi. “Sudah lebih lima hari, air PDAM tak mengalir di wilayah Polder. Kami tidak tahu apa sebabnya. Persoalannya, sekarang musim kemarau. Ya tambah susah,” keluhnya seperti dilansir Papuakita.com (Situs Sindikasi Beritalingkungan.com).
Sedangkan Agung, salah satu warga Kelurahan Mandala, Merauke juga mengatakan hal serupa. “Kami terpaksa beli air tangki, harganya mahal, satu tangki saja Rp 200.000. Kalau begini terus kami susah. Kami minta PDAM untuk melancarkan kembali pendistirbusian air,” katanya.
Ketika dikonfirmasi, Direktur PT Wedu, Abdul Aziz mengakui pelayanan air bersih di sejumlah titik Sambungan Rumah (SR) di Kota Merauke mengalami kendala. “Ini akibat beberapa pipa induk di sejumlah titik penghubung mengalami kerusakan,” katanya.
Aziz juga mengatakan ada tiga pipa induk yang pecah di wilayah penghubung Wasur sampai Rawa Biru. Proses perbaikan pipa-pipa induk yang pecah itu cukup berat, lantaran posisi pipa di kedalaman kurang lebih dua meter. Karena itu, perbaikan pipa membutuhkan kurang lebih sepekan.
“Ada di tiga titik, jalur Wasur Rawa Biru itu dua titik. Dan satunya di dekat pompa air Rawa Biru. Ini yang membuat terhambatnya penyaluran air. Untuk memperbaiki, buth waktu enam hari. Karena pipa di kedalaman dua meter,” kata Aziz.
Ditambahkan, proses perbaikan telah selesai. Aziz berharap penyaluran air kepada sejumlah pelanggan PT. Wedu dapat berjalan normal kembali.

“Distribusi air saat ini memang belum makismal. Karena untuk sementara masih menggunakan mesin bersekala kecil. Tapi, minggu depan mesin pompa berskala besar akan difungsikan. Sehingga distribusi berjalan normal dan debit lebih banyak,” kata Aziz. (Abdel Syah/PK) –>

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *