Kekayaan laut Indonesia. Foto : Ist. |
JAKARTA, BL- Kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) tidak banyak menyentuh isu kelautan pada debat semalam.
Juru Kampanye Lautan Greenpeace Indonesia Arifsyah Nasution menilai kedua pasangan capres-cawapres sama sekali tidak menjelaskan urgensi pencegahan pencemaran laut.
Padahal pengelolaan sumberdaya ikan secara bertanggungjawab dan penanganan penangkapan ikan berlebihan sebagai upaya nyata untuk memulihkan kesehatan ekosistem laut. Juga memastikan ketersediaan dan kedaulatan pangan saat ini dan dimasa depan.
Apalagi Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 13.466 pulau yang memiliki nama, Indonesia memiliki banyak sumber daya perairan dan kelautan. Perairan negara ini yang mempunyai uas 5,8 juta kilometer persegi menyimpan potensi perikanan yang besar. Pesisir lautnya menyimpan cadangan minyak, gas, mineral dan bahan tambang. Di ekosistem pesisir, hutan mangrove, padang lamun dan terumbu karang juga memiliki banyak manfaat. Luas terumbu karang mencapai 75.000 km persegi atau sekitar 12 – 15 persen dari luas terumbu dunia, yang mencapai 284.300 km 2.
Terumbu karang menyediakan bahan makanan, obat- obatan dan manjaga pantai dari deburan ombak. Padang lamun juga bernilai ekonomi untuk bahan baku obat-obatan, pupuk, kasur, makanan, penyaring limbah kertas, dan bahan kimia. Hamparan lamun mampu mengurangi tenaga gelombang dan arus, menyaring sedimen air laut dan menstabilkan dasar sedimen.
Berdasarkan laporan Status Lingkungan Hidup Indonesia (SLHI) tahun 2012, pendapatan yang bisa dihasilkan dari terumbu karang diperkirakan mencapai US$ 1,6 miliar per tahun. Total nilai potensi ekonomi bisa menyentuh US$ 61,9 miliar setiap tahun. Hanya saja, potensi terumbu karang yang besar diiringi dengan ancaman eksploitasi yang mengkhawatirkan. Berdasarkan pemantauan Pusat Penelitian Oseanografi LIPI pada 2012 di 1.133 lokasi, hanya sekitar 5,30 persen terumbu karang dalam kondisi sangat baik. Lalu, 27,19 persen dalam keadaan baik; 37,25 persen cukup baik; dan 30,45 persen kurang baik.
Sayang isu dan agenda pelestarian laut tak banyak disentuh atau dikupas oleh pasangan capres baik Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, maupun pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada debat semalam, padahal ancaman pencemaran kini mengincar sumber daya laut dan perairan Indonesia. Beberapa wilayah perairan Indonesia ternyata juga rentan terhadap pencemaran minyak.
Dalam kurun 1997 – 2012 telah terjadi 36 kasus tumpahan minyak, yang berdampak pada sumber daya hayati dan nonhayati laut yang tentu saja bisa mengancam ketersedian dan kedaulatan pangan Indonesia. (Marwan Azis)