Kendari Kembangkan Abalon Sebagai Komoditi Utama

Indeks Laut Top Stories


Budidaya kerang abalon. Foto : Ist.

KENDARI, BL- Walikota Kendari, Ir Asrun menyerahkan sejumlah bantuan pada perwakilan masyarakat nelayan dari beberapa kelurahan di Kota Kendari.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kendari, Agusalim menuturkan, bantuan yang diserahkan Walikota Kendari terdiri dari bantuan langsung masyarakat (BLM) pengembangan usaha mina pedesaan pada 11 Koperasi usaha bersama (KUB) di Kendari dengan total bantuan sekitar Rp. 1,1 milyar
Bantuan lain yang diserahkan ialah 2 unit kapal non Inkamina  senilai Rp. 1,3 milyar berasal dari dana APBN tahun 2013, bantuan sarana perikanan yang bersumber dari dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBD kota Kendari tahun 2013 lalu terdiri dari bantuan sarana tangkap senilai Rp,1,1 Milyar,  Bantuan pengolahan ikan senilai Rp. 130 juta dan bantuan sarana perikanan budidaya senilai Rp. 1,1 milyar.
“Bantuan ini merupakan usulan yang diperoleh dari musrenbang di tingkat kelurahan,kecamatan dan kota, termasuk hasil reses anggota DPRD Kota Kendari” ungkapya.
Salah satu bantuan Dinas Kelautan dan Perikanan yang sudah terealisasi ialah keramba abalone yang akan diresmikan Walikota Kendari.
Menurut Agusalim, lokasi keramba tersebut bisa dijadikan sebagai tempat pendidikan para mahasiswa dan sarana wisata kuliner bagi masyarakat kota kendari yang ingin menikmati kerang abalone.
Sementara itu, Walikota Kendari, Asrun, dalam sambutannya berharap bantuan yang diberikan kepada masyarakat nelayan dan koperasi bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Walikota juga meminta agar dinas kelautan dan perikanan mengembangkan abalone di Kota Kendari, sehingga kota Kendari nanatinya bisa dikenal sebagai Kota Abalone, Apalagi di Kota Kendari terdapat Universitas Haluoleo yang memiliki program studi tentang abalone.
“Abalone inikan nilai ekonominya tinggi, saya mau nanti abalone ini menjadi icon kota kendari, banyak restoran abalone di kendari dan dibuat kesan jika orang belum ke kendari kalau belum menikmati abalone.” Pungkas pasangan Musadar Mapasomba ini.
Jika ini nanti berkembang ia yakin para nelayan yang mengembangkannya bisa menikmati hasilnya dan meningkatkan kesejahteraan mereka. (Alin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *