Banjir bandang Wasior, Papua Barat. Foto : dok Nico Pattipawae.
WASIOR, BL- Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, Rabu kemarin (14/11), mengakibatkan lima sungai di tiga distrik meluap, 2 orang dilaporkan hanyut dan 9 rumah rusak berat.
Luapan lima sungai itu menimbulkan kepanikan warga yang teringat akan banjir bandang Wasior pada 2010. Omphay Stev, warga Wasior kepada Suluh Papua per telepon kemarin mengatakan, banjir melanda Wasior sekitar pukul 10.00 pagi. “Jembatan Manggurai putus, sementara dua orang hanyut di Rasie dan Wondiboy, warga di kedua kampung sudah mengungsi, sedangkan warga di kaki gunung Wondiboy masih bertahan,” katanya.
Lima sungai yang meluap adalah Sungai Susaduai, Andris, Mangoare, Hati, dan Kabou yang terletak di Distrik Wasior, Wandiboy, dan Rasie. Yang paling mengawatirkan adalah luapan Sungai Mangoare karena air sampai ke permukaan jembatan.
“Luapan air cukup deras hingga merembet ke jalan. Warga khawatir karena luapan air disertai material batu dan batang pohon,” ujar Hans, warga Wasior lainnya.
Sekitar 60 kepala keluarga telah diungsikan. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan perempuan. Warga berkumpul di depan Bandara Wasior, yang merupakan lokasi teraman saat terjadinya banjir bandang tiga tahun lalu.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, luapan sungai terjadi bersamaan dengan banjir bandang sekira pukul 07.00 WIT. Dua orang hanyut di Sungai Hati, yakni Karel Nunaki dan Charlos Corley. Peristiwa itu juga mengakibatkan sembilan rumah rusak berat dan satu jembatan putus.
“BPBD Kabupaten Teluk Wondama bersama TNI, Polri, SAR dan relawan masih melakukan pencarian korban. Juga pendataan dampak banjir bandang,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Sebelumnya banjir bandang pernah menerjang Wasior pada 4 Oktober 2010. Banjir menyebabkan 158 orang tewas dan 145 hilang. Sementara sebagian besar korban luka-luka dibawa ke Manokwari dan Nabire. Ribuan warga harus ditampung di tempat-tempat pengungsian. Akibat banjir, ratusan rumah rusak. (JR/R4/SuluhPapua)
Lima sungai yang meluap adalah Sungai Susaduai, Andris, Mangoare, Hati, dan Kabou yang terletak di Distrik Wasior, Wandiboy, dan Rasie. Yang paling mengawatirkan adalah luapan Sungai Mangoare karena air sampai ke permukaan jembatan.
“Luapan air cukup deras hingga merembet ke jalan. Warga khawatir karena luapan air disertai material batu dan batang pohon,” ujar Hans, warga Wasior lainnya.
Sekitar 60 kepala keluarga telah diungsikan. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan perempuan. Warga berkumpul di depan Bandara Wasior, yang merupakan lokasi teraman saat terjadinya banjir bandang tiga tahun lalu.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, luapan sungai terjadi bersamaan dengan banjir bandang sekira pukul 07.00 WIT. Dua orang hanyut di Sungai Hati, yakni Karel Nunaki dan Charlos Corley. Peristiwa itu juga mengakibatkan sembilan rumah rusak berat dan satu jembatan putus.
“BPBD Kabupaten Teluk Wondama bersama TNI, Polri, SAR dan relawan masih melakukan pencarian korban. Juga pendataan dampak banjir bandang,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Sebelumnya banjir bandang pernah menerjang Wasior pada 4 Oktober 2010. Banjir menyebabkan 158 orang tewas dan 145 hilang. Sementara sebagian besar korban luka-luka dibawa ke Manokwari dan Nabire. Ribuan warga harus ditampung di tempat-tempat pengungsian. Akibat banjir, ratusan rumah rusak. (JR/R4/SuluhPapua)