Busway merupakan salah satu kendaraan umum di Jakarta menggunakan bahan bakar gas (BBG). Foto : Istimewa. |
JAKARTA, BL- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengeluhkan minimnya pasokan bahan bakar gas (BBG) untuk memenuhi kebutuhan transportasi di Jakarta. Padahal, akhir tahun ini dan tahun depan Pemprov akan menambah ribuan unit bus Trans-Jakarta dan bus sedang yang memakai BBG.
“Pasokan untuk kebutuhan armada busway, bajaj, dan kendaraan lain pengguna BBG di DKI sekarang saja tidak cukup, bagaimana nanti memenuhi kebutuhan BBG untuk ribuan bus baru? Urusan BBG ialah pemerintah pusat, bukan Jakarta,” papar Jokowi saat menerima kunjungan kerja Komisi VII DPR di Balai Kota, seperti dikutip dari Media Indonesia, Rabu (30/10).
Ia mengatakan kini kebutuhan BBG di DKI mencapai 13,1 micromonitoring station (mms). Setelah ribuan bus datang, kebutuhan akan meningkat hingga 23,1 mms.
“Sebentar lagi akan datang 1.000 bus Trans-Jakarta, 3.000 bus sedang, dan 4.000 bajaj berbahan bakar gas. Jadi, kita butuh pasokan BBG relatif banyak,” terang Jokowi.
Jokowi menceritakan dinas terkait sempat putus asa atas minimnya pasokan BBG itu. Dinas-dinas bahkan mengusulkan pengadaan bus tidak lagi memakai BBG. Namun ia tetap ngotot ribuan unit bus Trans-Jakarta dan bus sedang memakai gas karena mendukung program pemerintah, yakni konversi bahan bakar minyak (BBM) ke BBG.
“Saya kukuh untuk tetap menggunakan BBG karena sudah janji disanggupi juga oleh Kementerian Energi Sumber Daya Mineral dan Pertamina untuk memenuhi kebutuhan BBG di Jakarta,” pungkas Jokowi. (Iqb/MI/ET)