Opera Batak Pentas di Jakarta Usung Pelestarian Danau Toba

Agenda Featured Slider Indeks Top Stories

JAKARTA, BL- Setelah sukses pertunjukannya di Sumatera Utara, Pusat Latihan Opera Batak atau PLOt akan kembali menggelar pementasan dengan naskah “Perempuan Di Pinggir Danau” (Terjemahan Batak Toba: Borua Na Di Duru Ni Tao) di Pulau Jawa. 

Adapun beberapa kota yang bakal di kunjungi PLOt adalah Yogyakarta, Solo, dan Jakarta. Pementasan Opera Batak yang di Pulau Jawa akan dimulai di Kota Yogyakarta pada tanggal 21 Oktober 2013 yang akan tampil di Padepokan Bagong Kusudiarjo, setelah selesai di Yogyakarta berlanjut ke Taman Budaya Jawa Tengah pada tanggal 23 Oktober 2013, demikian ujar Thompson Hs, Direktur Artistik Pusat Latihan Opera Batak (PLOt) dan co.sutradara “Perempuan di Pinggir Danau”

Pementasan di Jakarta akan dilaksanakan pada tanggal 25 – 26 Oktober 2013 di Gedung William Soerjadjaya, Fakultas Kedokteran UKI – Cawang, DKI Jakarta dengan mengusung pelestarian Danau Toba. Pertunjukkan ini berlangsung atas kerjasama Pusat Latihan Opera Batak (PLOt), Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan Pelayanan Komunikasi Masyarakat Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (YAKOMA – PGI).

“Pertunjukan ini menjadi menarik karena mengangkat tema tentang lingkungan, air dan perempuan sebab orang yang pertama sekali terkena dampak dari kerusakan lingkungan dan air adalah perempuan, ujar Tumpak Winmark Hutabarat, Koordinator Pementasan Jakarta.

Opera batak dianggap sebagai teater tradisi Etnik Batak yang berkembang pada sekitar tahun 20-an sampai tahun 80-an, namun bentuk seni pertunjukan ini mati suri pada tahun 80-an ke atas akibat minimnya perhatian pemerintah dan ditambah dengan munculnya radio dan televisi.

Sekitar tahun 2002 Opera Batak kembali direvitalisasi dan telah melahirkan satu grup percontohan di Tarutung dengan nama Grup Opera Silindung (GOS). Kota Tarutung menjadi potensi bagi GOS mengawali program dan proyek revitalisasi Opera Batak. Penggalian ulang Opera batak yang dimulai tahun 2002 berkat kerjasama dengan assosiasi tradisi lisan(ATL). Pada tahun 2005 dilakukan pengembangan Opera batak revitalisasi itu dengan ide membuka Pusat latihan Opera batak (PLOt) di Pematang Siantar.

Setelah PLOt terbentuk, maka kegiatan-kegiatan terkait budaya dan Opera pun dilaksanakan. Tujuh tahun PLOt sudah melakukan banyak kegiatan mandiri dan pementasan di berbagai kota, ada banyak kegiatan yang sudah dilakukan PLOt yang bukan hanya dalam kegiatan pertunjukan semata melainkan berupa Seminar dan diskusi. Kali ini Opera Batak melakukan roadshow Di Pulau Jawa yang merupakan bagian dari roadshow Opera Batak Sumatera Utara, Jawa dan Eropa.

Tumpak mengatakan bahwa adapaun pemilihan tema lingkungan dalam naskah “Perempuan di Pinggir Danau” ini adalah mencertakan bagaiaman keindahan Danau Toba dan kelestarian ekologisnya yang saat ini berada dalam kerusakan ekologis. Danau Toba sebagai sumber kehidupan orang Batak harus segera diselematkan oleh masyarakat sekitar Danau Toba dan seluruh masyarakat Indonesia demi generasi mendatang.

Opera Batak ini juga akan dipentaskan di Koeln, Jerman pada tanggal 1- 12 November pada kegiatan “Batak Day” sebagai upaya memperkenalkan kebudayaan orisinal Batak, penyebarluasan kondisi terkini Danau Toba serta pentingnya peranan orang Batak di Eropa untuk berkontribusi dalam penyelamatan seni, budaya dan lingkungan yang sudah tergerus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *