Kabut asap di Singapura . Foto: telegraph. |
JAKARTA, BL- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif masih terus memimpin operasi penanggulangan bencana asap di Riau.
Memasuki hari ketujuh operasi penanggulangan bencana asap di Riau, jumlah titik api yang terdeteksi oleh satelit NOAA18 pada Rabu (26/6) hanya 6 titik api.
Jauh lebih sedikit dibandingkan sebelumnya yaitu 23/6 ada 154 titik api, 24/6 ada 265 titik api, dan 25/6 ada 54 titik api. Bahkan pantauan dari satelit Terra/Aqua MODIS dari NASA titik api di Riau sudah tidak ada.
Satelit NOAA memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dalam mendeteksi titik api karena memiliki resolusi 1 km x 1 km sedangkan satelit Terra/Aqua MODIS resolusinya 4 km x 4 km.
Hujan buatan terus dilakukan dengan menebarkan garam di awan. Kemarin dilakukan 3 kali penerbangan (sorti) yaitu 2 sorti dengan pesawat Hercules yang mengangkut 2,4 ton dan 3,6 ton garam, sedangkan 1 sorti dengan pesawat Casa membawa 1 ton garam. Daerah penyemaian adalah Bengkalis, Kuantan Senggigi, Kampar, dan Dumai.
Saat ini pemboman air dilakukan dengan mengerahkan 7 helicoter, yaitu 3 heli Bolco BNPB, 2 heli PT. Indah Kiat, dan 2 heli Polri. Satu helicopter bantuan PT RAPP untuk dukungan logistik. Untuk mendukung pemadaman kebakaran lahan dan hutan di darat, telah datang 1.525 personil TNI dan Polri.
Pada Selasa 25/6 pukul 16.00 tiba 528 personil TNI di Pekanbaru. Pada Rabu 26/6 datang tambahan personil sebanyak 997 personil sehingga total pasukan 1525 personil. Personil ini telah disebar ke Siak, Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir dan Rokan Hulu.(Jekson Simanjuntak/Marwan Azis).