Ilustrasi banjir di Kabupaten Karawang. Foto : Marwan Azis/Beritalingkungan.com |
KARAWANG, BL-Banjir yang terjadi di Kabupaten Karawang, pada Kamis 17 Januari 2013 terjadi karena meluapnya Sungai Cibeet dan Citarum. Tinggi banjir berkisar antara 30 cm sampai dengan 250 cm.
Bencana ini menyebabkan 51 desa terendam di 15 kecamatan. Berdasarkan data yang diperolah Beritalingkungan.com dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), akibat banjir tersebut sebanyak 18.626 rumah terendam dan menyebabkan 18.914 KK atau 66.746 jiwa menderita. Di beberapa desa juga terjadi pengungsian di antaranya di balai desa dan rumah-rumah penduduk.
Rendaman yang paling tinggi terjadi di Kecamatan Batu Jaya, Desa Segaran dan Telukbango sekitar 180-250 cm. Hingga saat ini sebagian daerah masih terendam banjir.
Upaya tanggap darurat masih dilakukan. BPBD Jawa Barat didampingi Tim Reaksi Cepat BNPB bersama untuk terkait melakukan penanganan di lokasi. Belum terbentuknya BPBD di Kab. Karawang menyebabkan kendala dalam hal pendataan dan penanganan di lapangan. Posko tanggap darurat didirikan di kantor Pemda sedangkan Posko Lapangan didirikan di setiap Kecamatan yang banjir.
“Pengungsi pengungsi kita usahakan tidak ditenda ditempatkan di gedung atau ruangan yang dapat digunakan. Sebagian masyarakat tetap berada di rumahnya meski kebanjiran. Tanggul sungai yang jebol sudah ditutup secara darurat,”kata DR Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB.
Seraya menambahkan, kebutuhan dasar pengungsi 7 hari ke depan telah tersedia, seperti 25 ton beras untuk korban bencana. Pengungsi sakit langsung dibawa ke Puskesmas dan tidak dibawa ke pengungsian. “Saat ini dilakukan rapat koordinasi yang dipimpin Gubernur Jawa Barat di Karawang. Info lanjut akan disampaikan,”ujarnya tadi siang. (Jekson Simanjuntak)