Suplai air bersih oleh Palyja di Jakarta. Foto : VIVAnews/Ikhwan Yanuar |
JAKARTA, BL-Banjir yang menggenangi Jakarta beberapa hari terakhir membuat pasokan air baku yang diterima PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aetra Air Jakarta, selaku operator air bersih berkurang. Akibatnya, pasokan air bersih ke beberapa wilayah di Jakarta terganggu.
Corporate Communications and Social Responsibilities Head PT Palyja, Meyritha Maryanie mengatakan akibat penurunan pasokan air baku, pelayanan kepada pelanggan mengalami gangguan. Pasokan air dari Kanal Tarum Barat hanya sekitar 42,8 persen.
“Terjadinya defisit air baku menyebabkan gangguan berupa pasokan air berkurang dan terhenti untuk di beberapa wilayah pelayanan Palyja,” kata Meyritha, Rabu (16/1).
Sementara itu, Corporate Secretary PT Aetra, Priyatno B Hernowo menyatakan, adanya gangguan pasokan air bersih kepada pelanggan akibat menurunnya pasokan air baku sekitar 70 persen yang diterima dari Perum Jasa Tirta (PJT) II sebagai pengelola waduk Jatiluhur.
Kondisi air baku dari PJT II mengalami penurunan sebagai dampak dari pengalihan aliran air di pintu air Bekasi, karena air sudah membanjiri pemukiman warga. Hal ini mengakibatkan produksi Aetra terganggu. “Tapi sejak pukul 14.00 pasokan air baku sudah mulai mengalami peningkatan sebesar 46 persen liter per detik,” katanya seperti dilansir Beritajakarta.com.
Direktur Utama PAM Jaya, Sri Kaderi mengakui pasokan air untuk kedua operatornya berkurang. Hal tersebut dikarenakan banjir di wilayah Bekasi memaksa pintu air ke bendungan Bekasi harus dibuka sehingga debit air yang masuk berkurang. “Semalam jam 01.00 dini hari terjadi banjir yang tinggi di Bekasi. Akhirnya oleh warga, pintu air yang membuang air bendungan Bekasi dibuka,” kata Sri, Rabu (16/1).
Ia mengatakan, posisi terakhir pasokan air hanya sebanyak 5.000 liter per detik. Padahal biasanya pasokan air mencapai 15 ribu liter per detik. Sehingga penurunan pasokannya memang cukup signifikan. Untuk menambah pasokan air baku, Palyja mengambilnya dari Kanal Banjir Barat (KBB). Dengan demikian bisa menambah pasokan sebanyak 800-1.000 liter per detik.
“Aliran air kepada pelanggan sejak tadi pagi juga terganggu. Tapi hingga saat ini belum ada komplain karena memang sebagian wilayah Jakarta terendam banjir, sehingga aliran air memang tidak lancar. Kita juga sudah kirim pasokan air baku ke lokasi banjir,” tambahnya.
Adapun wilayah yang terkena dampak suplai air berkurang adalah Karetsemanggi, Setiabudi, Karettengsin, Bendunganhilir, Gelora, Kuningan Timur, Karetkuningan, Menteng, Pegangsaan, Mentengatas, Kebonsirih, Kebonmelati, Kebonkacang, Kampungbali.
Daerah lainnya, Gambir, Petojoselatan, Guntur, Manggarai, Manggaraiselatan, Gondangdia, Cikini, Pasarmanggis, Kebonkelapa, Pasarbaru, Kartini, Karanganyar, Maphar, Tamansari, Tangki, Manggabesar, Petojoutara, Krukut, Tanahsereal, Duripulo, dan Duriselatan.
Lalu, Kalianyar, Jembatanbesi, Krendang, Duriutara, Keagungan, Glodok,Tambora, Jembatanlima, Angke, Sukabumi Utara, Durikepa,Tanjungduren Selatan, Tanjungduren Utara, Kebonjeruk, Kedoyaselatan, Pejagalan, Semanan, Durikosambi, Jelambarbaru, Wijayakusuma, Jelambar, Kapuk, Kapukmuara, Ulujami, Cipulir (Seskoal), Mampangprapatan, Pengadegan, Rawajati, Tebetbarat, dan Tebettimur. (Beritajakarta.com).