Ilustrasi banjir. Foto : Antara. |
MANOKWARI– Penataan dan Normalisasi aliran sungai/kali Wosi di Manokwari yang meluap 5 Januari lalu, adalah langkah yang akan ditempuh pemerintah agar warga setempat terhidar dari bencana serupa.
“Sebagai solusi jangka panjang, bantaran kali Wosi harus ditata kembali karena banyak bangunan yang sudah dibangun hingga ke atas kali,” terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manokwari, Raymond Yup kepada wartawan, Senin 7 Januari.
Secara terpisah, Ike Lutlutu, salah satu warga Kampung Tanimbar meminta Pemda Manokwari segera membangun talut di sepanjang bantaran kali Wosi.
Banjir serupa juga pernah terjadi pada 19 Januari tahun lalu. Dikhawatirkan, jika tahun ini Pemda tidak segera membangun takut, akan terjadi banjir yang lebih parah lagi tahun depan.
Bupati Manokwari, Bastian Salabay mengungkap, tahun ini Pemda Manokwrai mendapatkan bantuan dari APBN yang akan digunakan untuk membangun talut, karena menurut bupati asupan dana APBD tidak cukup membuat talut. Bupati juga mengharapkan ada bantuan dari Pemprov Papua Barat lewat instansi terkait.
Bupati juga mengimbau warga agar tidak lagi membangun pemukiman di sepanjang bantaran kali Wosi, khususnya di sekitar jembatan.
Warga juga diminta menjaga kelestarian lingkungan, termasuk tidak membuang sampah ke kali dan menanam pohon di sekitar lereng-lereng yang gundul. “Salah satu penyebab banjir dikarenakan adanya penebangan hutan lindung,” katanya. (Chatrine Pakonglean/Cahaya Papua)