Pesan Terakhir Pak Wid di Milis Alumni ITB

Featured Slider Jelajah Top Stories
Foto : Dok pribadi Widjajono Partowidagdo.
JAKARTA, BL –Malam hari jelang kepergian mendaki Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat (NTB) Sabtu (21/4/2012). Wakil Menteri Energi dan Sumbar Daya Mineral (ESDM) Widjajono Partowidagdo masih menyempatkan diri memposting satu tulisan di mailing list Ikatan Alumni  Institut Teknologi (ITB) Bandung.
Posting itu seakan menjadi pertanda bahwa Pak Wid sapaan akrabnya di milis tersebut, akan pergi untuk selama-lamannya menghadap ke Sang Khalik, di mana Gunung Tambora menjadi tempat persinggahan terakhirnya.  

Dalam postingnya Guru Besar ITB berbagi cerita aktivitasnya di pagi hari sembari mengajak para anggota milis Ikatan Alumni ITB untuk lebih dekat dengan Tuhan. Berikut postingan terakhir Pak Wamen EDSM yang senang mendaki gunung ini:

Kalau kita menyayangi orang-orang yang kita pimpin, Insya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang akan menunjukkan cara untuk membuat mereka dan kita lebih baik. Tuhan itu Maha Pencipta, segala kehendakNya terjadi.
 
Saya biasa tidur jam 20.00 WIB dan bangun jam 02.00 WIB pagi lalu salat malam dan meditasi serta ceragem sekitar 30 menit, lalu buka komputer buat tulisan atau nulis email.

Dalam meditasi biasa menyebutkan:

“Tuhan Engkau Maha Pengasih dan Penyayang, aku sayang kepadaMu dan sayangilah aku. Tuhan Engkau Maha Pencipta, segala kehendakMu terjadi.”

Lalu saya memohon apa yang saya mau… (dan diakhiri dengan mengucap)

“Terima kasih Tuhan atas karuniaMu.”
 
Subuh saya salat di masjid sebelah rumah lalu jalan kaki dari Ciragil ke Taman Jenggala (pulang pergi sekitar 4 kilometer). Saya menyapa satpam, pembantu dan orang jualan yang saya temui di jalan dan akibatnya saya juga disapa oleh yang punya rumah (banyak pejabat, pengusaha dan diplomat), sehingga saya memulai setiap hari dengan kedamaian dan optimisme karena saya percaya bahwa apa yang Dia kehendaki terjadi dan saya selain sudah memohon dan bersyukur juga menyayangi ciptaan-Nya dan berusaha membuat keadaan lebih baik. Oh ya, Tuhan tidak pernah kehabisan akal, jadi kita tidak perlu kuatir. Percayalah…

Salam,
Widjajono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *