Kawasan tersebut rencananya akan menjadi pusat pelatihan lapangan dan pusat pengendalian operasi serta gudang guna mendukung kegiatan BNPB ketika terjadi bencana.
Saat ini pembangungan Pusat Kawasan Penanggulangan Bencana Indonesia masih dalam tahap pembuatan desain. Beragam fasilitas akan disiapkan, mulai dari asrama, kelas, sarana pelatihan lapangan, auditorium, crisis center, radio komunikasi, gudang dan lainnya.
“Saat ini rencana pembangunan Indonesia Disaster Relief Training Ground di Sentul masih dalam desain engineering. Masalah lahan juga sudah selesai di asesmen oleh Kemehan”, ungkap Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Data Informasi dan Humas BNPB.
Selain itu, BNPB juga akan mengenalkan pengajaran penanggulangan bencana berencana sesuai kurikulum standar internasional. Penyusunan kurikulum tersebut telah dikaji dari kurikulum penanggulangan bencana di beberapa negara seperti Turki dan Singapura. Pasalnya, sejumlah negara memiliki keadaan pemerintah, kontur alam dan keadaan sosial yang berbeda.
Pusat pelatihan ini akan menyediakan logistik dan peralatan untuk latihan unit darurat bergerak serta makanan siap saji dan perlengkapan penanggulangan, sehingga jika terjadi bencana besar BNPB dapat memobilisasi kebutuhan tersebut ke kawasan bencana.
BNPB juga selalu menyimpan makanan siap saji, makanan penambah gizi serta perlengkapan penanggulangan bencana antara lain selimut, tenda, senter dan obat-obatan. Perlengkapan tersebut akan di bagikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di 33 provinsi sebagai persediaan ketika ada bencana terjadi untuk segera didistribusikan.
Pemilihan kawasan puslat yang terletak di Sentul diharapkan dapat memudahkan pengiriman bantuan, mengingat lokasinya yang sangat strategis, dengan adanya tol dari dan menuju Jakarta. Fasilitas ini nantinya akan menjadi yang terbesar di asia tenggara dan akan menjadi center excellent disaster menagement.“Pembangunan fisik diharapkan selesai pada tahun 2013”, pungkas Sutopo. (Jekson Simanjuntak)