China Janji Menerima Kesepakatan Mengikat COP 17

Indeks Perubahan Iklim
Aksi protes aktivis lingkungan di Durban, Afrika Selatan sebelum pembukaan Konferensi Perubahan Iklim (COP17). Mereka menyerukan perlunya ada kesepakatan global dalam mengatasi dampak perubahan iklim. Foto:  Alexander Joe/AFP/Getty Images/Globalpost
Aksi protes aktivis lingkungan di Durban, Afrika Selatan sebelum pembukaan Konferensi Perubahan Iklim (COP17). Mereka menyerukan perlunya ada kesepakatan global dalam mengatasi dampak perubahan iklim. Foto: Alexander Joe/AFP/Getty Images/Globalpost

DURBAN, BL-Negosiator China menyatakan, negaranya akan menerima kesepakatan mengikat dalam  UNFCCC, dengan beberapa syarat.
Salah satu negosiator iklim dari China mengatakan, negaranya akan menerima legally binding agreement dengan syarat dilakukan setelah tahun 2020.  “Kami pikir, setelah 2020 kita bisa membahas legally binding agreement,” kata Xie Zhenhua, negosiator China itu.
Xie  negosiator yang dikenal kawakan dalam negosiasi konvensi perubahan iklim, menyatakan kesepakatan mengikat sebagai pengganti Protokol Kyoto yang akan habis tahun 2012 mendatang harus disertai dengan target penurunan emisi negara-negara maju serta komitmen untuk menyediakan pendanaan  iklim (climate finance) dari negara maju untuk membantu program pengurangan dampak perubahan iklim.
Pernyataan ini merupakan langkah maju untuk Cina, karena negara dengan kekuatan ekonomi kedua terbesar di dunia setelah Amerika Serikat itu, selalu mengklaim dirinya masih masuk kategori negara berkembang. Alasannya, mereka masih punya 122 juta rakyat yang berpenghasilan di bawah 1 US Dolar perhari. Klaim inilah, yang dipakai China membebaskan dirinya dari kewajiban apapun untuk mengurangi emisinya. (Igg Maha Adi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *