JAKARTA, BL- Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) HR Agung Laksono mengungkapkan, sejumlah bencana yang terjadi sepanjang tahun 2010, mulai dari banjir, longsor, gempa, tsunami, hingga letusan gunung api diperkirakan masih mengancam Indonesia tahun 2011 ini.
Diprediksi bencana alam masih membayangi Indonesia. Masyarakat diminta waspada dan lebih siap menghadapi segala kemungkinan.”Sejumlah prediksi, bencana hidrometeorologi (akibat perubahan iklim) tetap mengancam Indonesia tahun 2011 ini,” kata Agung Laksono, yang didampingi sembilan menteri dan tiga pimpinan lembaga pemerintah nonkementerian yang berada di bawah koordinasi Menko Kesra, memaparkan program prioritas tahun 2011 di Jakarta, Selasa seperti dilansir Surya Karya.
Sembilan menteri dan tiga lembaga tersebut yakni Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufrie, Menteri Pendidikan Nasional M Nuh, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari, Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, serta Menteri Agama Suryadharma Ali. Sedangkan dari nonkementerian yaitu Kepala BNPB Syamsul Maarif, Kepala BPOM Kustantinah, dan Kepala BKKBN Sugiri Syarief.
Agung mengatakan, prediksi bencana alam ini akibat terjadinya perubahan iklim global di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Dikatakan Agung, musibah banjir yang terjadi di Australia dan Amerika Serikat menjadi bukti dampak perubahan iklim tersebut.
Agung juga menambahkan, sepanjang tahun 2011, diperkirakan cuaca buruk akan melanda sebagian besar kawasan di Indonesia. Bahkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta lembaga meteorologi sejumlah negara menyebutkan puncak bencana hidrometeorologi akan terjadi tahun ini. “Curah hujan Indonesia pada Januari hingga Maret di atas normal,” kata Agung.
Tak hanya curah hujan yang meningkat sepanjang Januari-Maret, menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, satu dari tiga desa di Indonesia rawan bencana.”Dari 497 kabupaten/kota, 176 kabupaten/kota berisiko tinggi banjir, 154 kabupaten/kota berisiko tinggi longsor, dan 153 kabupaten/kota berisiko tinggi kekeringan,” kata Syamsu
Sementara itu, Kepala BKKBN Sugiri Syarief mengemukakan, pihaknya memastikan tahun 2011 dimulainya penggunaan gandarusin sebagai alat kontrasepsi KB pria. “Dengan demikian, akseptor KB pria yang semula hanya 1,4 persen dari jumlah pasangan usia subur (PUS) bisa ditingkatkan menjadi 4 persen,” katanya. Dari data BKKBN, selama 30 tahun program keluarga bencana (KB), keberhasilan program tersebut sebagian besar adalah karena peranan wanita dalam penggunaan alat kontrasepsi.
Sementara itu, Mendiknas M Nuh mengemukakan, anggaran pendidikan tahun ini diberikan Rp 248 triliun (20,2 persen). Dari jumlah itu, Rp 158 triliun ditransfer ke daerah. “Enam puluh persen lebih dana pendidikan ditransfer ke daerah,” kata Nuh.
Mendiknas menjelaskan, dari Rp 89 triliun anggaran pemerintah pusat, sebanyak Rp 55 triliun untuk Kemdiknas, Rp 27 triliun untuk Kemenag, dan Rp 6,8 triliun untuk kementerian/lembaga lainnya. “Ada 18 kementerian yang punya kewenangan untuk melaksanakan fungsi pendidikan. Oleh karena itu, anggarannya juga disebar,” katanya.
Menurut Nuh, anggaran Kemdiknas digunakan untuk program pendidikan dasar Rp 12,7 triliun (23 persen), pendidikan menengah Rp 5 triliun (9,1 persen), dan pendidikan tinggi Rp 28,8 triliun (51,9 persen).
Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengemukakan, mulai 2011 Kemdiknas akan mengadakan program dokter plus yaitu dokter umum yang diberi keterampilan tambahan. Program ini, kata dia, akan dimulai terutama di kawasan Indonesia timur seperti Nusa Tenggara Timur. Kemkes bersama Kemdiknas juga berencana melakukan penambahan pendidikan spesialis. Sekarang dokter spesialis hanya boleh dididik di universitas negeri atau pemerintah. “Kita inginkan supaya universitas swasta yang baik pun diperbolehkan untuk mendidik dokter spesialis,” ujarnya.
Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufrie memaparkan, pada akhir 2011 ditargetkan Provinsi DKI Jakarta bebas anak jalanan. Dia menyebutkan, saat ini terdapat 8.000 anak jalanan di Jakarta. “Tantangan tidak mudah untuk mengubah karakter anak yang sudah biasa bebas kemudian dipindahkan ke lembaga pendidikan sekolah,” ujarnya.
Menteri Agama Suryadharma Ali menguraikan, program Kemenag 2011 adalah meningkatkan aksesibilitas pendidikan di lingkungan pendidikan agama dan keagamaan, sekaligus melakukan upaya meringankan beban pendidikan bagi siswa-siswi maupun di lembaga pendidikan keagamaan lainnya. “Kemenag juga mengajak pemerintah daerah mewujudkan pendidikan gratis dari ibtidaiyah sampai aliyah,” katanya (Singgih BS/Tri Wahyuni/SK)