Pernah membayangkan bagaimana kalau tiba-tiba persediaan air kita mulai menurun? Kita tidak bisa mencuci, memasak, mandi, dan sebagai akibatnya, penyakit pun mengintai. Sayangnya, itu bukan skenario dari Hollywood.
Saat ini, akibat penggunaan air yang boros dan penurunan luasnya daerah hijau, stok air bersih makin sedikit. Tapi jangan khawatir–Greenlifestyle sudah menyelidiki isu ini dan mengumpulkan beberapa tips yang gampang dilakukan di rumah, studio, kos (maupun rumah di pohon 🙂
Nah, apa hubungan antara suplai air kita dan penurunan tingkat daerah hijau kota? Penggunaan air tanah secara berlebihan dan pembangunan ibukota dengan penggunaan tiang pancang besar (area hijau makin terbatas), menyebabkan permukaan tanah ibukota menurun. Setiap tahun, warga Jakarta mendapatkan 251.8 m3 air dari air tanah. Padahal, potensi air tanah yang dapat dimanfaatkan hanya 186.2 m3 Alhasil, beberapa wilayah di Jakarta sudah merasakan sulitnya mendapatkan air bersih.
Jelas, untuk meghindari tenggelamnya kota besar seperti Jakarta (termasuk rumah kita), pengunaan air kita harus dikurangi. Pengurangan tersebut juga dapat membantu kita untuk menghemat pengeluaran biaya untuk mengakses air (listrik, pompa air tanah atau PDAM).
TIPS (mulai dari paling mudah)
- Cek kondisi sambungan antara pipa air dan keran di setiap titik saluran air yang ada di dalam rumah.
- Simpan air bekas saat cuci piring: Bak cuci piring ‘double sink’ lebih hemat air karena air keran tidak perlu mengucur terus saat mencuci. Gunakan satu ember di salah satu bak, dan buang air bekas cucian untuk menyiram tanaman atau WC.
- Memasukkan botol air di tanki WC: Terdengar aneh kan? Padahal, memasukkan botol kemasan yang diisi air dalam tanki WC merupakan salah satu cara paling efektif, mudah dan murah untuk menggurangi pengunaan air saat flushing. Dalam 1 hari, kita membuang air sebanyak 2.5 botol galon air bersih hanya untuk membilas toilet. Dengan menggunakan botol air, kita bisa menghemat antara 15-20 liter per hari.
- Mandi 5 minit saja: Menghabiskan air bersih sekitar 30 liter saja, daripada menggunakan bathtub (bisa 60 liter).
- Gosok gigi dengan keran tertutup: Capek, kita suka lupa matikan keran saat sikat gigi. Tapi, membiarkan keran terbuka selama 1 menit itu sama dengan membuang 1 botol galon air bersih sehari.
- Memasang keran ‘one touch’: (liter air yang dihematkan per hari = 85%).
- Membuat lubang Biopori: Cara pembuatannya sangat mudah, yaitu dengan membuat lubang berdiameter 10 cm. Lubangnya diisi dengan sampah organik. Saat hujan turun, lubang ini akan terisi air. Air tersebut akan meresap ke dalam tanah dan diikat sebagai sumber air tanah yang nantinya akan kita butuhkan sebagai suplai air bersih.
- Memasang talang air: Dengan media penyalur air hujan ini, air hujan disalurkan ke bidang yang lebih rendah, misalnya ke selokan atau/dan ke sumur resapan.
- Pilih toilet/wc dengan ‘dual flush’: Sistem pembilasannya terdiri atas dua pilihan, sesuai dengan kebutuhan.
Sumber : http://greenlifestyle.or.id