Menhut Buka Acara 72 Jam Siaran Lingkungan

Indeks Konservasi

Jakarta, BERLING-Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Zulkifli Hasan dan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo pagi tadi membuka acara “Turn The Tide, 72 Jam Siaran Non Stop Untuk Penyelamatan Lingkungan” di Taman Menteng, Jakarta Pusat.

Acara 72 jam siaran nonstop ini merupakan kerja sama Greenpeace dengan Green Radio, berupa siaran langsung selama 72 jam dari studio di Taman Menteng, menyuarakan pesan-pesan penyelamatan lingkungan dan mengajak masyarakat luas untuk berpartisipasi dalam upaya penyelamatan lingkungan. Seluruh siaran ini bisa didengarkan langsung di frekuensi 89,2 FM, serta disitus www.greenpeace.or.id.

Dalam sambutannya, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyatakan selamat ulang tahun bagi Greenpeace Asia Tenggara yang ke 10. Gubernur juga menyatakan bahwa pihaknya mempunyai komitmen penyelamatan lingkungan. “Tidak ada pemerintah yang ingin lingkungan negaranya dirusak. Mungkin pendekatan kita berbeda, mungkin cara yang dilakukan pemerintah dengan pihak lain berbeda, tetapi komitmennya adalah menyelamatkan dan melestarikan lingkungan.”“Seandainya gerakan lingkungan seperti Greenpeace dan gerakan-gerakan lingkungan lain dimulai 100 tahun lalu, mungkin lingkungan kita tidak akan seperti ini kondisinya.”ujarnya.

Sementara itu Direktur Green Radio Tosca Santoso menyatakan bahwa media mempunyai peran penting dalam upaya penyelamatan lingkungan. Selain itu, salah satu fungsi media adalah menyajikan kepada publik pandangan-pandangan dari semua pihak mengenai penyelamatan lingkungan meski berbeda-beda. “Kami menyambut gembira kedatangan bapak Gubernur dan Menteri Kehutanan ke acara ini. Jarang ada kesempatan lembaga swadaya masyarakat Greenpeace bisa duduk satu forum dengan Menteri Kehutanan. Memang salah satu fungsi media adalah mendekatkan pandangan-pandangan meski berbeda.”jelasnya.

Mengenai hal itu, Menteri Kehutanan Zulkifli Hassan menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk melakukan upaya-upaya penyelamatan lingkungan Indonesia. “Meski tentu caranya berbeda, sebenarnya visi kita sama dengan rekan-rekan lembaga swadaya masyarakat termasuk Greenpeace. Pemerintah juga berkeinginan melakukan pembangungan tanpa melakukan eksploitasi lingkungan. Ini bukan sekedar komitmen, tetapi sudah terimplementasi. Sebagai contoh, sebagai Menteri Kehutanan, sejak November 2009 saya menghentikan pemberian izin-izin baru.”ungkapnya.

Dari Greenpeace, Board Greenpeace Indonesia dan Greenpeace Asia Tenggara, Harry Surjadi menyatakan bahwa kampanye Greenpeace di Indonesia dan Asia Tenggara tidak akan terwujud tanpa dukungan semua pihak, terutama supporter Greenpeace.

“Greenpeace independen. Untuk menjaganya, Greenpeace tidak menerima dana dari perusahaan dan pemerintah mana pun. Tulang punggung kampanye Greenpeace adalah dukungan dana dari supporter Individu. Karena itu semakin meningkatnya dukungan supporter Greenpeace di Indonesia termasuk dukungan dari Bapak Gubernur dan Bapak Menteri Kehutanan, membuat Greenpeace akan semakin berkomitmen dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan” Tandasnya. (Marwan Azis).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *