Jepang Terkena Dampak Gempa Chili

Bencana Indeks
peta Jepang
Peta Jepang. Sumber : social.moldova.org


Tsunami yang terjadi akibat gempa Chili akhirnya menghantam pulau-pulau terpencil di pesisir Jepang pada Minggu pagi (28/02). Kendati demikian, gelombang awal yang ditimbulkannya relatif kecil, meski para pejabat terkait di Jepang telah memperingatkan akan munculnya gelombang yang lebih besar.

Badan Meteorologi Jepang menungkapkan, tsunami pertama yang mencapai Jepang setelah gempa berkekuatan 8,8 SR mengguncang Chili tercatat di pulau Ogasawara. Tinggi gelombangnya hanya 10 cm. Dilaporkan tidak ada kerusakan.

Minggu pagi, pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan waspada tsunami bagi seluruh penduduk pantai timur. Pemerintah memerintahkan ratusan ribu penduduk di daerah dataran rendah untuk mencari tempat yang lebih tinggi ketika gelombang akibat gempa bumi Chili melintasi Pasifik dengan kecepatan ratusan kilometer per jam.

”Ini adalah peringatan pertama bagi penduduk di pantai Jepang dalam kurun waktu 20 tahun terakhir”, ungkap seorang penduduk pada CVC.

Kota-kota di sepanjang pantai utara pun tak ketinggalan mengikuti perintah melakukan evakuasi. Kantor berita NHK mengabarkan tentang kondisi siaga. Berita pada daerah-daerah yang rawan tsunami disiarkan berulang ulang untuk membentuk kesadaran warga.

Sebelumnya, diperkirakan gempa Chili 8,8SR berpotensi tsunami bakal menyapu kawasan Pasifik pada hari Minggu. Tetapi berdasarkan perhitungan, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik langsung meralat peringatan tersebut kecuali bagi Rusia dan Jepang. Beberapa negara seperti: Filipina, Australia dan Selandia Baru bahkan telah siaga penuh sebagai bagian dari upaya pencegahan.

Di Tokyo, Kepala Sekretaris Kabinet, Hirofumi Hirano mengatakan dalam jumpa pers, pemerintah telah membentuk sebuah satuan tugas pengendalian krisis untuk menghadapi kemungkinan bahaya tsunami.

“Kami akan melakukan yang terbaik guna meminimalkan kemungkinan kerusakan,” ujar Hirano.

Anehnya, dalam kondisi demikian dilaporkan tidak terjadi kepanikan ataupun kemacetan lalu lintas. Semua berjalan seperti biasanya. Hanya polisi dan penjaga pantai yang tampak sibuk memberi pengarahan kepada para nelayan dengan menggunakan sirene dan pengeras suara agar mereka segera bersiap-siap.

Sempat mencapai 4 meter

Gempa yang melanda chili hari Sabtu (27/021) telah menewaskan sedikitnya 300 orang dan berpotensi menimbulkan tsunami bagi kawasan Pasifik. Pejabat Chili diharapkan segera memperbaharui data korban meninggal setiap harinya.

Minggu sore, Jepang dikabarkan mengalami gelombang besar sepanjang pantai utara. Menurut Badan Meteorologi Jepang, tsunami awalnya hanya berkisar 4 inchi menghantam pulau Pasifik yakni, Minami Torishima. Beberapa jam kemudian, gelombang tertingginya mencapai 4 meter dan menghantam Kuji Port di Iwate.

”Diperkirakan bagian utara pulau utama bisa terkena tsunami minimal 9 meter tingginya”, demikian pesan yang dikeluarkan oleh BMG Jepang.

Sebelumnya, tercatat pula korban yang ditimbulkan gempa Chili pada tahun 1960 telah menewaskan 140 orang di Jepang.

Di Tempat Lain

Bagi negara bagian Amerika, Hawaii, pembatalan evakuasi dilakukan dua jam setelah gelombang pertama tiba di darat. Personil Coast Guard mengatakan tidak ditemukan adanya kerusakan yang berarti di pelabuhan-pelabuhan ataupun saluran air sebagai akibat dari tsunami.

Sedangkan pusat tsunami di beberapa daerah pesisir mengabarkan terjadinya perubahan tinggi muka air laut yang tak biasa selama beberapa jam.

Pembatalan tidak berarti kondisi dalam keadaan aman, tetapi lebih kepada antisipasi yang mungkin terjadi. Melanjutkan kegiatan secara normal atau mengkategorikan wilayah-wilayah yang dianggap rawan perlu tetap diwaspadai. Dikabarkan berbagai instansi terkait, seperti lembaga pertahanan sipil dan kepolisian setempat yang akan membuat keputusan.

“Tidak ada kerusakan yang parah. Hari Ini sangat indah dan semua berajalan seperti biasanya. Dan tidak ada pula yang terluka atau cedera”, ujar Gubernur Linda Lingle.

Kepala US Geological Survey, Victor Sardina, mengungkapkan penelitian mereka lakukan sejak 1900 di Chile, gelombang tsunami datang ke pantai tak lama setelah gempa. Tercatat yang terbesar adalah 9 kaki di dekat pusat gempa.

Sedangkan di Pulau Juan Fernandez – 400 mil (643 km) lepas pantai Chili – gelombang besar telah menewaskan enam orang, ujar Gubernur Provinsi Ivan De La Maza. Sedikitnya 11 orang dikabarkan hilang.

Sementara itu Pusat Peringatan Tsunami di Alaska menemukan kerusakan kecil perangkat navigasi di Ventura County, California, ketika gelombang besarmenghantam. CNN/CVC

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *