JAKARTA, BL – Bila perusahaan penerbangan lain ramai-ramai menaikan harga tiket pesawat Jakarta-Padang hingga mencapai 3 juta rupiah, ironis di tengah duka masih sempat berfikir untuk mengeruk keuntungan pribadi, bagai menari-nari di atas penderitaan orang. AirAsia justru menyediakan tiket gratis untuk penerbangan Jakarta-Padang-Jakarta sebagai bentuk solidaritas bagi keluarga korban gempa Sumbar (30/9).
Di Padang, calon penumpang dapat memesan langsung di Bandara Minangkabau. PT Indonesia AirAsia juga akan mengalokasikan ruang kargo dengan kapasitas 1,5 ton untuk pengiriman bantuan obat-obatan, makanan dan barang lainnya yang diperlukan untuk membantu saudara-saudara di Padang.
“Rasa duka kami yang sedalam-dalamnya kami tujukan kepada masyarakat di Padang. Bantuan penerbangan ini menunjukkan bahwa kami sangat memperhatikan pelanggan kami. Ini adalah salah satu bentuk kepedulian kami kepada masyarakat Padang,” kata Dharmadi, CEO PT Indonesia AirAsia seperti dilansir Kompas.
Menurut Dharmadi, sebagai maskapai yang berkomitmen untuk melayani masyarakat, bantuan penerbangan ini adalah bentuk kontribusi AirAsia bagi para keluarga untuk menjangkau sanak-saudaranya di Padang pada saat-saat kritis seperti sekarang ini.
AirAsia yang baru-baru ini memposisikan diri sebagai penerbangan ASEAN, bekerja sama dengan lembaga-lembaga sosial di wilayah ini yang ingin memberikan bantuannya kepada wilayah bencana. Untuk penerbangan Kuala Lumpur-Padang, AirAsia telah memberikan dukungan dengan menghilangkan biaya bagasi bagi Mercy, sebuah lembaga kemanusiaan yang bertempat di Malaysia, yang berangkat dari Kuala Lumpur menuju Padang menggunakan penerbangan AirAsia, dengan membawa bantuan persediaan dalam jumlah besar.
Bagi AirAsia, ini bukan pertama membantu masyarakat serta negara-negara di wilayah Asia dalam menghadapi bencana. AirAsia juga turut menjadi yang terdepan pada saat tsunami melanda Aceh pada tahun 2004, saat terjadi Cyclone Nargis di Myanmar (2008) dan gempa bumi di Sichuan, China pada tahun 2008. AirAsia juga membantu pada saat terjadi pengeboman di Bali, Indonesia pada tahun 2005 dengan memberikan 5.000 kursi gratis Jakarta ke Denpasar dan 6.000 kursi gratis Kuala Lumpur- Denpasar. (Marwan Azis).