Sahana Perkuat Data Base Informasi Gempa Sumbar

Bencana Indeks
PADANG, BL-Untuk membantu penyebaran informasi gempa Sumatera Barat, Yayasan Air Putih, Combine, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan sejumlah individu seperti Onno Purba mengembangkan perinti lunak sistem informasi manajemen (sisfom) bencana diberi nama Sahana.

Sahana adalah sebuah aplikasi free open sofware berbasis berbasis GIS (geographic information system) untuk penanganan bencana. Piranti lunak Sahana ini awalnya dikembangkan di Sri Lanka.

Sahana dibuat berdasarkan pengalaman setempat saat menanggulangi kondisi pasca bencana saat tsunami besar 26 Desember 2004. Sahana, yang berasal dari bahasa Sri Lanka yang artinya harapan, diyakini bisa diterapkan dengan baik di Indonesia karena berada di wilayah yang rawan bencana. Publik bisa mengakses situs Sahana untuk gempa Sumatera Barat di http://opensource.telkomspeedy.com/sisfo-bencana/

Menurut Onno Purba, Sahana ini sangat bermanfaat sekali bagi relawan maupun masyarakat secara luas, karena dalam sofware sudah dilengkapi berbagi data berbasis GIS misalnya data jumlah korban, data kerusakan, posko penampungan, barang apa yang dibutuhkan pada daerah tertentu yang terkena bencana dan informasi umum lainnya.”Informasi tersebut terus diperbaharui oleh relawan dari berbagai lembaga maupun individu dan siapapun bisa memanfaatkan data yang tersedia di website Sahana maupun kontribusi data ke Sahana ,”kata Onno Purba di Bandara Halim Perdanakusumah Jakarta Timur kemarin.

Yang paling sederhana lanjut Onno, di daerah ini jumlah korbannya berapa, tingkat kerusakan bagaimana. Orang awam butuh informasi bantuan apa yang diperlukan oleh para korban bencana. Misalnya di SMK Negeri 9 Padang yang mimiliki 11 kelas hampir semuanya ambruk akibat gempa Sumbar 30 September kemarin, sisa 3 kelas yang baik. Sekolah ini sangat membutuhkan tenda dan kursi.

Informasi yang tersedia di Sahana juga sangat bermanfaat bagi para relawan kemanusian yang terjun berada di lokasi bencana karena Sahana memuat informasi orang hilang lengkap dengan indentitas diri korban. Demikian halnya dengan penemuan orang dan data invetarisasi barang yang dimiliki berbagai lembaga kemanusian yang nantinya akan disalurkan bagi korban bencana. (Marwan Azis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *