BANDUNG, BERLING- Sebanyak 8 orang meninggal dunia dan 92 orang dirujuk ke RS Ikhsan Kabupaten Bandung, akibat gempa yang terjadi Rabu (02/09/2009) sekitar pukul 15:00 Wib sore tadi. Data tersebut diperoleh di Kantor kecamatan Pengalengan Kabupaten Bandung.
“Sampai pagi ini pukul 3:00 Wib telah merenggut 8 orang tewas dan 92 orang luka-luka dan saat ini korban yang luka-luka telah dirujuk ke RS Al Ikhlas,”ujar Nasrudin Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.
“Data tersebut adalah data yang sementara kami himpun hingga sampai jam 3:00 ini hari dari Kantor kecamatan, lanjutanya. “Dan kemungkinan masih ada penambahan korban yang saat ini masih dalam proses evakuasi,”imbunya.
Nasrudin juga mengatakan, sedangkan korban yang meninggal dunia telah kebumikan oleh pihak keluarganya masing-masing,”papar Nasrudin.
Dari jumlah 8 orang yang meninggal 6 diantaranya warga Desa Pengalengan dan 2 orang warga desa Margamukti. Adapun daftar nama yang meninggal dari Desa Pengalengan: Ny. Raswadi, Imas, Ucup (5), Febri (2,5) serta 2 orang tidak diketahui namanya. Sementara 2 orang yang meninggal dari Desa Margamukti: Ayi Karsa dan Imas.
Gempa yang berpusat sebelah Barat Daya Tasikmalaya dengan kedalaman 30 Km di dasar laut berkekuatan 7,3 Skala Richter telah menghancurkan sedikitnya ratusan rumah yang ada di wilayah Kabupaten Bandung.
Sementara gempa yang terjadi tidak hanya menelan korban jiwa, akan tetapi bangunan rumah dan sekolah juga tidak luput dari peristiwa alam ini. Namun, sampai sejauh ini belum dipastikan adanya kerusakan insprastruktur yang terdapat di wilayah Kabupaten Bandung akibat gempa yang terjadi kemarin sore.
Akibat gempa yang melanda 13 Desa di Kabupaten Bandung mengalami kerusakan yang serius. 13 Desa tersebut adalah: Pengalengan, Margamukti, Marga Mulya, Sukamanah, Pulosari, Marga Mekar, Wanasuka, Sukaluyu, Mangaluyu, Barjarsari, Tribaktimulya, Wanasuka dan Lamajang. Dari ke 13 desa yang terkena gempa. Desa Pengalengan dan Desa Margamukti yang paling parah dilanda gempa
Dan sampai berita ini diturunkan jumlah korban belum semua terekapitulasi karena masih dalam proses evakuasi. ( Ahmad Prabudi)