WEELINGTON, BL – Beberapa ilmuwan Selandia Baru telah memperingatkan bahwa Kutub Selatan mencair lebih cepat daripada perkiraan.
Hilangnya gletser di ujung Kutub Selatan mengakibatkan kenaikan permukaan air laut 0,4Mm per tahun, tambahnya seperti dilaporkan kantor berita Xinhua yang juga dikutip Kantor Antara.
Dengan hilangnya es global dari Greenland, Antartika dan gletser lain menunjukkan permukaan air laut akan naik antara 80 centimeter dan 2 meter sampai 2100, kata Barett.
Direktur pusat penelitian Profesor Tim Naish, yang memimpin satu tim peneliti yang membor jauh ke dalam batu di Kutub Selatan dan menemukan catatan kuno dari yang terakhir bahwa CO2 atmosfir mencapai tingkatnya sekarang.
Mereka mendapati bahwa 3 juta sampai 5 jtua tahun lalu, permukaan air laut cukup hangat untuk mencairkan banyak bagian es Kutub Selatan ketika CO2 atmosfir hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan kondisinya hari ini.
Naish mengatakan es di bagian barat Antartika akan mencair sebelum lapisan es yang lebih besar di bagian timur Kutub Selatan karena es itu berada di bawah permukaan air laut dan menghangat bersama dengan air samudra.
Namun, ia mengatakan penelitian tersebut mengangkat pertanyaan yang tak terjawab mengenai berapa banyak CO2 atmosfir perlu naik untuk mencapai temperatur sampai 2 derajat celsius atau lebih.
Kondisi CO2 di atmosfir sekarang berjumlah 387 bagian per juta, naik dari sebanyak 280 bagian per juta pada awal Revolusi Industri.(Antara)